> >

Rusia Kerahkan Lebih Banyak Pasukan ke Ukraina Bagian Timur

Krisis rusia ukraina | 20 April 2022, 06:30 WIB
Seorang warga berdiri di atas kendaraan tempur Rusia yang rusak di Bucha, Selasa (19/4/2022). Rusia semakin mengintensifkan serangan di wilayah timur Ukraina, yang disebut sebagai fase baru dalam perang Rusia-Ukraina. (Sumber: Associated Press)

KIEV, KOMPAS.TV - Rusia mengerahkan lebih banyak pasukan ke Ukraina bagian timur, ke wilayah yang dikenal sebagai Donbas. Jika Rusia merebut wilayah ini, maka Ukraina akan terbelah menjadi dua dan memberikan kemenangan bagi Rusia yang sebelumnya gagal merebut ibukota Kiev.

Kota-kota di wilayah timur seperti Kharkiv dan Kramatorsk berada di bawah serangan mematikan. sebuah rumah sakit dilaporkan ditembaki di kota wilayah selatan bernama Bashtanka. Rusia juga mengatakan telah menyerang daerah sekitar Zaporizhzhia dan Dnipro di dekat Donbas dengan rudal.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayjen Igor Konashenkov mengatakan pasukan Moskow membombardir banyak lokasi militer Ukraina, termasuk konsentrasi pasukan pada penyimpanan hulu ledak rudal. 

Baca Juga: Kesempatan Terakhir, Rusia Buka Jalur Aman bagi Tentara Ukraina di Mariupol yang Ingin Menyerah

Kedua belah pihak menggambarkan situasi ini sebagai fase baru perang yang dimulai pada Senin (18/4/2022). Militer Ukraina mengatakan pasukan Rusia mencoba menerobos pertahanan mereka di hampir seluruh garis depan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan militer Rusia mengerahkan segala yang dimilikinya untuk pertempuran ini. Sebagian besar pasukan siap tempurnya kini terkonsentrasi di Ukraina dan tepat di seberang perbatasan di Rusia.

“Mereka telah mendorong hampir semua orang dan segala sesuatu yang mampu melawan kita. Melawan Ukraina,” katanya Zelenskyy dalam pidatonya. 

“Meskipun Rusia mengklaim hanya akan menyerang situs militer, tapi mereka terus menargetkan daerah pemukiman dan membunuh warga sipil,” tambahnya.

“Tentara Rusia menulis dirinya dalam sejarah dunia dan selamanya akan tercatat sebagai tentara paling barbar dan tidak manusiawi di dunia,” kata Zelenskyy.

Baca Juga: Militer Ukraina Bersiaga Hadapi Serangan Besar Rusia Wilayah Donbas

Beberapa minggu yang lalu, setelah upaya Rusia yang gagal untuk merebut Kiev, Kremlin menyatakan bahwa tujuan utamanya adalah merebut Donbas yang sebagian besar menggunakan bahasa Rusia. Donbas merupakan markas pasukan separatis yang telah memerangi pasukan Ukraina selama delapan tahun dan didukung oleh Moskow.

Kemenangan Rusia di Donbas akan membuat Ukraina kehilangan aset industri yang terkonsentrasi di sana, termasuk tambang, pabrik logam, dan pabrik alat berat.

Sementara Ukraina menggambarkan serangan pada hari Senin sebagai awal dari serangan yang telah lama ditakuti di wilayah timur. Beberapa pengamat mencatat bahwa eskalasi telah berlangsung di sana selama beberapa waktu dan mempertanyakan apakah ini benar-benar awal dari serangan baru.

Pejabat Amerika Serikat mengatakan bahwa serangan di Donbas telah dimulai secara terbatas, terutama di daerah barat daya kota Donetsk dan selatan kota Izyum.

Baca Juga: Ukraina Sebut Lebih dari 1.000 Warga Sipil Tewas di Kiev: 420 di Bucha, Mayoritas Ditembak Mati

Wartawan Associated Press (AP) di Kharkiv mengatakan sedikitnya empat orang tewas dan tiga terluka dalam serangan Rusia di daerah pemukiman yang berada di tengah kota. Serangan itu terjadi ketika penduduk berusaha untuk menjaga suasana agar tetap normal, dan pekerja kota menanam bunga musim semi di tempat umum.

Sebuah ledakan juga mengguncang Kramatorsk, menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai tiga orang lainnya, menurut wartawan AP di tempat kejadian.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Associated Press


TERBARU