> >

Pemberontak Houthi Yaman Sepakat Tak Lagi Gunakan Tentara Anak-Anak

Kompas dunia | 19 April 2022, 21:37 WIB
Kahlan, bocah 12 tahun yang merupakan mantan tentara anak Houthi, memamerkan kecakapan olah senjata di kamp pengungsian Marib, Yaman. Foto diambil pada 27 Juli 2018. Per Senin (18/4/2022), pemberontak Houthi sepakat untuk tak lagi menggunakan tentara anak-anak dan mengeluarkan semua personel di bawah umur dalam pasukannya. (Sumber: Nariman El-Mofty/Associated Press)

SANA'A, KOMPAS.TV - Pemberontak Houthi di Yaman sepakat untuk tak lagi menggunakan tentara anak-anak dan mengeluarkan semua personel di bawah umur dalam pasukannya. Hal tersebut disepakati Houthi dalam pertemuan dengan representatif Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Senin (18/4/2022).

PBB menyebut dokumen yang ditandatangani Houthi adalah “rencana aksi” untuk mengakhiri dan mencegah perekrutan anak-anak dalam konflik bersenjata, membunuh atau melukai anak, serta menyerang sekolah dan rumah sakit.

Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, menyebut Houthi berkomitmen untuk mencari dan mengeluarkan tentara anak-anak di kesatuannya dalam jangka waktu enam bulan.

Salah satu diplomat papan atas Houthi, Abdul Eluh Hajar, menandatangani dokumen itu di ibu kota Yaman, Sana’a. Pihak Houthi menyebutnya sebagai rencana untuk melindungi anak-anak.

Baca Juga: Sambut Ramadan, Pemberontak Yaman dan Koalisi Saudi Sepakati Gencatan Senjata 2 Bulan

Virginia Gamba, pejabat PBB yang mengurus anak-anak di medan perang, menyebut langkah Houthi adalah “langkah positif dan membesarkan harapan.” Namun, ia mengakui bahwa implementasi persetujuan ini mesti dikawal.

“Rencana aksi ini mesti diimplementasikan sepenuhnya dan berujung pada aksi nyata bagi peningkatan perlindungan anak-anak di Yaman,” kata Gamba dikutip Associated Press.

Menurut data PBB, hampir 3.500 anak-anak telah direkrut dan bertempur selama perang sipil Yaman yang meletus pada 2014. 

Akan tetapi, seorang pejabat militer Houthi menyebut tentara anak-anak di kesatuan pemberontak berjumlah 18.000 per 2018. Seorang tentara anak Houthi mengaku menyaksikan anak dengan usia termuda 10 tahun direkrut pemberontak.

Pihak Houthi sendiri membantah tuduhan bahwa mereka merekrut tentara anak-anak secara sistematis. Houthi menyebut terdapat perintah untuk menolak anak-anak yang ingin gabung pasukan pemberontak.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU