> >

Serangan Rusia di Ukraina Timur Diperkirakan Akan Jadi Klimaks Perang

Krisis rusia ukraina | 19 April 2022, 08:47 WIB
Kendaraan militer Rusia bergerak di jalan raya di daerah yang dikuasai oleh pasukan separatis dukungan Rusia di dekat Mariupol, Ukraina, Senin, 18 April 2022. Mariupol, sebuah pelabuhan strategis di Laut Azov, telah dikepung oleh pasukan Republik Donetsk dan Republik Lugansk yang didukung pasukan Rusia (Sumber: AP Photo/Alexei Alexandrov)

Haidai kemudian mengatakan kepada televisi Ukraina bahwa Rusia mengambil alih kota itu setelah meratakan semuanya dengan tanah, sehingga pasukannya mundur untuk berkumpul kembali dan terus berjuang.

Pada Senin malam, Rusia juga membombardir kota Lviv yang berada di barat. Serangan ini sepertinya merupakan upaya intensif untuk menghancurkan pertahanan negara itu.

Sedikitnya tujuh orang dilaporkan tewas dalam serangan rudal di Lviv, yang merupakan sebuah kota yang dekat dengan perbatasan Polandia. Kota ini menjadi surga bagi warga sipil yang melarikan diri dari pertempuran di tempat lain, sehingga banyak terdapat perempuan dan anak-anak. Gubernur Lviv Maksym Kozytskyy menyatakan seorang anak menjadi salah satu korban luka. 

Serangan di Lviv menghantam tiga fasilitas infrastruktur militer dan sebuah toko mobil. Sebuah hotel di Lviv yang melindungi warga Ukraina yang melarikan diri dari pertempuran di kota-kota lain juga rusak parah. 

“Mimpi buruk perang telah mengejar kami bahkan di Lviv,” kata Lyudmila Turchak, yang melarikan diri dengan dua anaknya dari kota Kharkiv ke Lviv. “Tidak ada lagi tempat di Ukraina di mana kita bisa merasa aman,” katanya.

Sementara itu, serangan Rusia pun terjadi di kota pelabuhan Mariupol yang sudah terkepung. Komandan Resimen Azov dari Garda Nasional Ukraina Denys Prokopenko mengatakan bahwa Rusia mulai menjatuhkan bom penghancur bunker pada pabrik baja Azovstal, tempat resimen itu bersembunyi.

Pabrik yang luas itu berisi terowongan terowongan tempat para pejuang dan warga sipil berlindung. Tempat ini diyakini sebagai kantong perlawanan besar terakhir di kota yang telah hancur itu.
 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU