> >

Nekat, Pemimpin Junta Militer Sudan Ancam Usir Keluar Utusan Khusus PBB, Begini Sebabnya

Kompas dunia | 2 April 2022, 20:29 WIB
Demonstran Sudan turun ke jalan untuk memprotes kudeta militer tahun lalu yang memperdalam gejolak politik dan ekonomi negara itu, di Khartoum, Sudan, 30 Maret 2022. (Sumber: AP Photo/Marwan Ali)

KAIRO, KOMPAS.TV — Jenderal tertinggi Sudan mengancam akan mengusir utusan khusus PBB ke negara itu.

Pejabat Sudan itu juga menuduh Volker Perthes ikit "campur tangan mencolok" dalam urusan dalam negeri Sudan, seperti dilaporkan Associated Press, Sabtu (2/4/2022).

Pernyataan yang keluar dari Jenderal Abdel-Fattah Burhan, kepala Dewan Berdaulat yang berkuasa di Sudan itu muncul kurang dari seminggu setelah utusan PBB Volker Perthes memperingatkan bahwa Sudan sedang menuju “keruntuhan ekonomi dan keamanan” kecuali jika negara itu mengatasi kelumpuhan politik.

Sudan jatuh ke dalam kekacauan setelah kudeta militer Oktober yang dipimpin oleh Burhan, menyingkirkan pemerintah transisi yang didukung Barat.

Pengambilalihan militer pada 25 Oktober menjungkirbalikkan transisi demokrasi Sudan setelah pemberontakan rakyat memaksa militer untuk menggulingkan Presiden otokratis Omar al-Bashir pada April 2019.

Berbicara pada upacara kelulusan akademi militer Sudan di ibu kota Khartoum, Burhan meminta Perthes untuk “berhenti melebihi mandat misi PBB dan campur tangan terang-terangan pada urusan dalam negeri Sudan.”

“Kepada utusan PBB, Volker, jika Anda melampaui mandat, kami akan menendang Anda keluar dari Sudan,” katanya kepada para wisudawan yang bersorak.

Seorang juru bicara misi PBB di Sudan menolak mengomentari pernyataan Jenderal Burhan.

Baca Juga: Sudan Memanas, Perdana Menteri Abdalla Hamdok Mengundurkan Diri

Jenderal Abdel Fattah al-Burhan yang kini menjadi penguasa tertinggi Sudan mengancam akan mengusir utusan khusus PBB ke negara itu, menuduh Volker Perthes "campur tangan mencolok" dalam urusan dalam negeri Sudan. (Sumber: France24 via AFP)

Burhan juga meminta PBB dan Uni Afrika untuk “memfasilitasi dialog di antara orang-orang Sudan dan menghindarkan diri dari melampaui mandat mereka dan mencampuri urusan dalam negeri negara.”

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU