> >

Zelensky Sebut Mariupol Dihancurkan Rusia Sebrutal Aleppo, Emir Qatar Singgung soal Israel-Palestina

Krisis rusia ukraina | 27 Maret 2022, 17:08 WIB
Ilustrasi. Seorang petugas Ukraina memfoto gereja yang rusak akibat artileri Rusia di Mariupol, 10 Maret 2022. Pada Sabtu (26/3/2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumpamakan tindakan Rusia yang membombardir Mariupol seperti aksi Rusia dan rezim Bashar Al-Assad yang membombardir Aleppo. (Sumber: Evgeniy Maloletka/Associated Press)

DOHA, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky secara tak terduga ikut bicara di Forum Doha di Qatar pada Sabtu (26/3/2022).

Forum ini adalah pertemuan internasional tahunan di negara kaya minyak itu untuk membahas berbagai isu.

Zelensky menghadiri forum di Doha melalui panggilan video.

Dalam pidatonya, Zelensky meminta negara-negara penghasil energi seperti Qatar meningkatkan produksi untuk menanggulangi jika suplai minyak dan gas Rusia terhalang.

“Masa depan Eropa bergantung pada usaha Anda. Saya meminta Anda untuk meningkatkan produksi energi agar Rusia mengerti bahwa tak ada negara yang bisa menggunakan energi sebagai senjata dan memeras dunia,” kata Zelensky dikutip Associated Press.

Kepada hadirin, Zelensky juga mengumpamakan kehancuran dan penderitaan Ukraina seperti Suriah.

Ia mengumpamakan tindakan Rusia yang membombardir Mariupol seperti aksi Rusia dan rezim Bashar Al-Assad yang membombardir Aleppo.

Baca Juga: Kesaksian Jurnalis Internasional Terakhir di Mariupol: Kami Diburu Rusia, Melihat Langsung Derita

Mariupol sendiri dikepung Rusia sejak awal invasi. Militer Rusia terus membombardir kota di Provinsi Donetsk itu hingga menyebabkan krisis kemanusiaan.

“Lihatlah Mariupol kami. Inilah yang telah kita lihat di Aleppo. Reruntuhan, rasa sakit, kehancuran manusia,” kata Zelensky dikutip UNIAN.

“Sebanyak 90 persen bangunan di Mariupol hancur. Ribuan mati. Namun, Rusia tak kunjung menerima hukuman yang nyata dari dunia untuk ini,” lanjutnya.

Selanjutnya, Zelensky meminta solidaritas negara-negara Timur Tengah dengan menyinggung hubungan dagang dengan Ukraina.

Gandum Ukraina sendiri selama ini penting untuk memenuhi kebutuhan impor negara-negara Timur Tengah seperti Mesir.

Baca Juga: Ukraina Desak Perjanjian Keamanan Kolektif dari 5 Anggota DK PBB, Plus Jerman dan Turki

“Pasukan Rusia menanam ranjau di ladang-ladang Ukraina, meledakkan mesin agrikultur, menghancurkan cadangan bahan bakar yang dibutuhkan untuk menanam. Mereka memblokade pelabuhan kami. Mengapa mereka melakukan ini?” kata Zelensky.

“Negara kami akan memiliki cukup makanan. Namun, kekurangan ekspor dari Ukraina akan berpengaruh ke banyak negara di dunia Islam, Amerika Latin, dan bagian lain dunia,” lanjutnya.

Sementara itu, dari pihak tuan rumah, sembari menekankan solidaritas menentang agresi, Emir Qatar Syaikh Tamim bin Hamad Al-Thani menegaskan, solidaritas juga harus dipertahankan kepada warga Palestina yang diagresi Israel.

Pernyataan Syaikh Tamim itu seiring pengakuan hubungan diplomatis dengan Israel oleh negara-negara Arab seperti Uni Emirat Arab dan Bahrain sejak 2020 lalu.

“Sembari menekankan solidaritas, saya ingin mengingatkan tentang nasib jutaan warga Palestina yang menderita dari pendudukan Israel dan pengabaian internasional selama tujuh dekade lebih,” kata Syaikh Tamim.

“Serupa dengan itu, ada banyak rakyat lain, seperti rakyat Suriah dan Afghan, yang mana gagal diberi keadilan oleh komunitas internasional,” lanjutnya.

Baca Juga: Rusia Lakukan Serangan Rudal ke Lviv: Hancurkan Depot BBM dan Fasilitas Militer, 5 Orang Terluka

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU