> >

Rusia Terancam Dakwaan Kejahatan Perang akibat Laporan Korban Sipil Ukraina Bertambah

Krisis rusia ukraina | 3 Maret 2022, 09:23 WIB
Mobil hangus terbakar karena serangan Rusia di Kharkiv. Rusia terancam dakwaan kejahatan perang karena korban warga sipil Ukraina bertambah. (Sumber: AP Photo/Pavel Dorogoy)

KIEV, KOMPAS.TV - Rusia terancam didakwa dengan kejahatan perang atas serangannya ke Ukraina.

Hal itu dilakukan setelah diyakini korban warga sipil Ukraina bertambah banyak usai dilakukan investigasi.

Menurut pendiri jurnalis investigasi Bellingcat, Eliot Higgins, diitemukan adanya bukti bahwa Rusia telah melukai warga sipil.

Termasuk penggunaan bom kluster di wilayah sipil, yang didapat dari video yang kredibel dan foto-foto konflik.

Baca Juga: AS Tambah 3.800 Tentara ke Eropa Pasca Invasi Rusia ke Ukraina, 4 Jet Rusia Langgar Wilayah Swedia

Rekaman serangan di tempat parkir di Kharkiv, Senin (28/2/2022), yang dijelaskan peneliti Bellingcat serangan bom kluster, menunjukkan penduduk berjalan di taman terdekat tepat saat rangkaian bom meledak.

Area tersebut diketahui sebagai wilayah pemukiman.

Berdasarkan rekaman kamera mobil yang dinilai oleh Tim Intelijen Konflik Rusia yang diambil di Kharkiv, diperkirakan menunjukkan sebuah bom mendarat di sebuah jalan pekan lalu.

Pengemudi melakukan putar balik tergesa-gesa saat ledakan menghujani mbil.

Para peneliti menyimpulkan, mengingat kurangnya kebisingan pesawat, bom itu kemungkinan ditembakkan oleh sistem roket Grad Rusia.

Bukti lebih jauh penggunaan bom kluster telah muncul, termasuk sisa-sisa motor roket dari BMP-30 di jalanan Kharkiv.

Sebuah video dari bagian bom yang sama juga ditemukan di Bucha, barat laut dari Kiev.

Sejumlah LSM jugha focus terhadap serangan ke Taman Kanak-Kanak di Okhtyrka, di dekat Kharkiv, Jumat (25/2/2022).

Baca Juga: Menlu Sergey Lavrov Blak-blakan Tujuan Rusia Serbu Ukraina, 141 Negara PBB Tuntut Stop Invasi

Foto dari drone yang diambil seusai serangan menunjukkan spot ledakan yang menghitam, dan kematian atau sejumlah orang yang cedera di pintu masuk.

Amnesty International mengungkapkan pada penyerangan itu tiga orang terbunuh termasuk anak-anak.

“Tak ada justifikasi untuk menjatuhkan amunisi kluster di dekat area berpopulasi, apalagi di dekat sekolah,” ujar Sekretaris Jenderal Amnesty International, Agnes Callamard dikutip dari The Guardian, Rabu (2/3/2022).

PBB mengungkapkan berdasarkan Hukum Kemanusiaan Internasional, secara sengaja menyerang warga sipil dan gedung sipil dikategoriakan sebagai kejahatan perang.

Begitu juga dengan serangan terhadap sasaran militer yang menyebabkan korban sipil berlebihan.

Rusia sendiri terus membantah telah melakukan serangan ilegal.

Baca Juga: Kisah Ibu Hamil di Ukraina, Terpaksa Melahirkan di Ruang Bawah Tanah

Bukti video menunjukkan serangan rudal Rusia di kota timur Kharkiv, Selasa (1/3/2022) diluncurkan tanpa memperhatikan dampaknya terhadap warga sipil.

Serangan dari kemungkinan rudal jelajah Kalibr ke gedung pemerintah daerah di pusat Kharkiv direkam saat itu terjadi.

Setidaknya 10 orang terbunuh pada serangan pagi hari di pusat kota industry dengan jumlah penduduk lebih dari 1 juta orang.

Beberapa jam kemudian, Rusia mengatakan akan melakukan apa yang disebutnya serangan dengan presisis tinggi di gedung-gedung pemerintahan Kiev.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Guardian


TERBARU