Rusia Terancam Dakwaan Kejahatan Perang akibat Laporan Korban Sipil Ukraina Bertambah
Krisis rusia ukraina | 3 Maret 2022, 09:23 WIBSejumlah LSM jugha focus terhadap serangan ke Taman Kanak-Kanak di Okhtyrka, di dekat Kharkiv, Jumat (25/2/2022).
Baca Juga: Menlu Sergey Lavrov Blak-blakan Tujuan Rusia Serbu Ukraina, 141 Negara PBB Tuntut Stop Invasi
Foto dari drone yang diambil seusai serangan menunjukkan spot ledakan yang menghitam, dan kematian atau sejumlah orang yang cedera di pintu masuk.
Amnesty International mengungkapkan pada penyerangan itu tiga orang terbunuh termasuk anak-anak.
“Tak ada justifikasi untuk menjatuhkan amunisi kluster di dekat area berpopulasi, apalagi di dekat sekolah,” ujar Sekretaris Jenderal Amnesty International, Agnes Callamard dikutip dari The Guardian, Rabu (2/3/2022).
PBB mengungkapkan berdasarkan Hukum Kemanusiaan Internasional, secara sengaja menyerang warga sipil dan gedung sipil dikategoriakan sebagai kejahatan perang.
Begitu juga dengan serangan terhadap sasaran militer yang menyebabkan korban sipil berlebihan.
Rusia sendiri terus membantah telah melakukan serangan ilegal.
Baca Juga: Kisah Ibu Hamil di Ukraina, Terpaksa Melahirkan di Ruang Bawah Tanah
Bukti video menunjukkan serangan rudal Rusia di kota timur Kharkiv, Selasa (1/3/2022) diluncurkan tanpa memperhatikan dampaknya terhadap warga sipil.
Serangan dari kemungkinan rudal jelajah Kalibr ke gedung pemerintah daerah di pusat Kharkiv direkam saat itu terjadi.
Setidaknya 10 orang terbunuh pada serangan pagi hari di pusat kota industry dengan jumlah penduduk lebih dari 1 juta orang.
Beberapa jam kemudian, Rusia mengatakan akan melakukan apa yang disebutnya serangan dengan presisis tinggi di gedung-gedung pemerintahan Kiev.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : The Guardian