Rusia Serang Ukraina Bursa Saham Dunia Anjlok, Minyak Tembus hingga 100 Dollar AS Per Barrel
Krisis rusia ukraina | 24 Februari 2022, 17:27 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Operasi militer Rusia ke Ukraina berdampak pada anjloknya sejumlah pasar saham utama dunia dan naiknya harga minyak.
Mengutip AP, Kamis (24/2/2022), Indeks saham di bursa utama di Eropa dan Asia merosot hingga 4 persen karena investor masih menerka seberapa besar langkah yang akan diambil Rusia dan bagaimana respon negara-negara Barat.
Sedangkan untuk harga minyak Brent naik hingga melewati level 100 dollar AS di bursa London.
Kenaikan itu merupakan capaian pertama sejak 2014, karena pasar khawatir akan terganggunya pasokan minyak dari Rusia yang merupakan produsen minyak terbesar ke-3 di dunia.
Kenaikan juga terjadi pada harga minyak WTI yang melampaui 98 dollar AS per barrel.
Rupanya tak hanya harga minyak, harga makanan pokok seperti gandum dan jagung juga meningkat.
Adapun nilai tukar mata uang rubel Rusia merosot 7,5 persen terhadap dollar AS.
Baca Juga: Kepada AS & NATO, Presiden Rusia Putin: Kami Mendesak Anda Meletakkan Senjata Segera dan Pulang
"Dana di pasar keuangan kini mencari tempat yang lebih aman. Dan karena mahalnya harga energi, pertumbuhan ekonomi akan melambat," kata Chris Turner dari perusahaan keuangan yang berbasis di Belanda, ING Groep N.V.
Di awal perdagangan Kamis waktu setempat, indeks FTSE 100 di bursa London turun 2,5 persen ke level 7,311.69.
Lalu indeks DAX di bursa Frankfurt turun 4 persen ke level 14,047.18 dan indeks CAC di bursa Paris turun 3,6 persen ke level 6,537.32.
Sedangkan indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average di bursa Wall Street turun 2 persen.
Di Asia, indeks Nikkei 225 di bursa Tokyo turun 1,8 persen ke level 25,970.82, indeks Hang Seng di bursa Hong Kong anjlok 3,2 persen ke level 22,901.56, dan Shanghai Composite Index turun 1,7 persen ke level 3,429.96 pada perdagangan Kamis tersebut.
Baca Juga: Rusia Kerahkan Mobil Krematorium saat Serang Ukraina, Diduga untuk Sembunyikan Jumlah Korban
Ketegangan di Ukraina memang tidak terlalu berdampak pada ekonomi Asia.
Namun, dampaknya akan cukup besar bagi negara-negara di Asia yang bergantung pada minyak impor.
Sementara itu Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyatakan, 27 negara di Uni Eropa sudah menyiapkan sanksi untuk Rusia.
"Kami akan meminta pertanggungjawaban Presiden Putin," ujar der Leyen kepada AP.
Baca Juga: Kemlu: 138 WNI di Ukraina dalam Kondisi Aman
Di sisi lain, Presiden Putin mengklaim operasi militer dilakukan untuk melindungi warga sipil di Ukraina Timur.
Namun menurut Washington, itu hanyalah pembelaan untuk invasi yang dilakukan Putin.
Washington bersama Inggris, Jepang, dan Uni Eropa sudah memberikan sanksi kepada perbankan dan para pengusaha Rusia.
Mereka kini tengah mempertimbangkan untuk membatasi Rusia dari sistem transaksi perbankan global.
Penulis : Dina Karina Editor : Deni-Muliya
Sumber : AP