> >

Maroko Bersiap Makamkan Rayan, Anak Laki-laki yang Akhirya Wafat Usai 5 Hari Terjebak di Sumur Dalam

Kompas dunia | 7 Februari 2022, 14:16 WIB
Maroko hari Senin (7/2/2022) bersiap memakamkan "Rayan kecil", bocah lelaki berusia lima tahun yang meninggal usai lima hari terperangkap di dalam sumur sedalam 32 meter. Pemakaman Rayan akan dilakukan di kampung halamannya di Ighrane, di pegunungan Rif yang miskin di Maroko utara tempat tragedi itu terjadi. (Sumber: Egypt Today)

BAB BERRED, KOMPAS.TV - Maroko hari Senin (7/2/2022) bersiap memakamkan "Rayan kecil", bocah lelaki berusia lima tahun yang meninggal usai lima hari terperangkap di dalam sumur meskipun sudah dilancarkan operasi penyelamatan yang mencengkeram dunia selama berhari-hari, seperti dilansir France24, Senin, (7/2/2022).

Nasib Rayan menarik perhatian dunia setelah ia jatuh ke sumur kering yang sempit, 32 meter (100 kaki) Selasa lalu, dan memicu curahan simpati online.

Pemakaman Rayan akan dilakukan di kampung halamannya di Ighrane, di pegunungan Rif yang miskin di Maroko utara tempat tragedi itu terjadi, kata seorang pejabat setempat dan seorang kerabatnya seperti dilaporkan France24.

Hari Sabtu malam, warga sempat bersorak kegirangan saat petugas penyelamat berhasil menggali sentimeter terakhir tanah mencapai Rayan setelah operasi penggalian tiada henti.

Tapi harapan berubah menjadi kesedihan ketika berita menyebar bahwa penyelamatan sudah terlambat, dan Rayan sudah ditemukan sudah meninggal dunia.

"Keheningan mengerikan pagi ini di desa," kata seorang kerabat saat itu.

Istana kerajaan Maroko mengumumkan wafatnya Rayan usai Raja Maroko Muhammad VI menelepon orang tua Rayan untuk mengucapkan belasungkawa.

"Kami berterima kasih kepada Yang Mulia raja, pihak berwenang dan semua orang yang telah membantu kami," kata ayah Rayan, Khaled Aourram pada Sabtu malam. "Allahu Akbar, kasihanilah orang yang sudah wafat."

Jenazah Rayan dibawa ke sebuah rumah sakit militer di Rabat, menurut seorang sepupu, dan tidak ada laporan tentang otopsi.

Operasi untuk menyelamatkan Rayan berpacu dengan waktu, diikuti langsung di seluruh dunia, dan segera setelah kesimpulan tragis diumumkan, ungkapan simpati mengalir dari seluruh dunia.

Paus Fransiskus, saat mengucapkan duka cita atas kehilangan Rayan, memuji pemandangan "indah" tentang "bagaimana semua orang berkumpul" untuk mencoba menyelamatkan Rayan.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/France24


TERBARU