Rayan, Anak Laki-Laki Maroko yang Jatuh ke Sumur 32 Meter Wafat saat Penyelamat Mencapai Tubuhnya
Kompas dunia | 6 Februari 2022, 06:46 WIBBAB BERRED, KOMPAS.TV - Rayan, seorang anak laki-laki asal Maroko yang terperangkap di dalam sumur selama empat hari tidak dapat bertahan hidup.
Media pemerintah Maroko melaporkan pada Sabtu (5/2/2022) kemarin menjelang tengah malam waktu setempat setelah penyelamat mengeluarkan tubuhnya dari sumur sedalam 32 meter tempatnya terjatuh.
Seperti dilaporkan The New York Times, Minggu (6/2/), publik dan media melihat orang tua Rayan berjalan menuruni lereng ke dalam lorong penyelamat, sebelum kembali dengan hening dan naik ambulans tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Setelah beberapa waktu warga tampak kebingungan, kerumunan penonton mulai bubar dalam keheningan yang menusuk. Tidak ada pernyataan resmi tentang kondisi bocah itu sampai media Maroko memuat pernyataan istana.
Raja Maroko dilaporkan juga telah menelepon orang tua bocah itu untuk menyampaikan belasungkawa.
Anak laki-laki, bernama Rayan Awram bin Khalid, jatuh 32 meter ke dalam sumur dekat rumahnya di Desa Ighrane, 32 km dari Kota Chefchaouen, Maroko, Selasa sore.
Berhari-hari Rayan terperangkap di dalam sumur, saat kamera diturunkan ke dalam sumur, terlihat secercah harapan saat Rayan, meskipun berdarah, tampak bergerak.
Sejak itu ratusan ribu orang di seluruh dunia terus berjaga-jaga untuk anak itu, memposting dorongan dan dukungan ke Twitter di bawah tagar #SaveRayan.
Baca Juga: Menegangkan! Penyelamat Hampir Mencapai Rayan, Bocah 5 Tahun yang Jatuh ke Sumur 32 meter di Maroko
Tim penyelamat bekerja siang dan malam mencoba mengeluarkan bocah itu, pertama-tama menggali sumur itu sendiri dan kemudian, ketika mereka takut temboknya akan runtuh menimpanya, membuldoser parit raksasa di samping sumur hingga beberapa meter dari tempat dia terjebak.
Sumur itu, menurut pihak berwenang, menyempit karena semakin dalam, dan anak itu terperangkap di ruang sempit yang mereka perkirakan berdiameter kurang dari 50 cm.
Video dari tempat kejadian hari Sabtu malam menunjukkan penyelamat secara manual mengebor ke samping ke arah Rayan, pekerjaan mereka diterangi oleh lampu depan, ketika doa dan teriakan penyemangat meledak dari para penonton yang berkumpul.
Hujan dan batuan keras yang menghalangi pengeboran memperumit proses semalam hingga Sabtu, sehingga penyelamatan berjalan lebih lambat.
Salah satu penyelamat, Abdelhadi Temrani, mengatakan kepada wartawan Sabtu pagi dirinya masih memiliki “harapan besar” Rayan masih hidup, tetapi para pekerja mengatakan, sulit untuk menilai kondisi bocah itu dari kamera. Pak Temrani mengatakan kamera menunjukkan anak laki-laki itu berbaring miring.
Baca Juga: Bocah 5 Tahun Sudah 4 Hari Terjebak dalam Sumur di Maroko, Tim Penyelamat Diburu Waktu
Warga berjajar di sekeliling lokasi penyelamatan, berdo'a bersama menurut agama Islam, seperti yang ditayangkan secara langsung oleh TV setempat, serta menghabiskan malam dengan tidur di bawah pohon terdekat, menunggu untuk menyaksikan resolusi krisis.
Dari siaran langsung, warga terlihat bergotong royong mendukung operasi penyelamatan, dimana ibu-ibu desa memasak makanan di tempat terbuka bagi regu penyelamat dan warga lain menyediakan logistik seperti air minum.
Keluarga Rayan membuat 'Couscous', hidangan tradisional Maroko, dan menyajikannya kepada orang banyak. Sementara yang lain membagikan roti dan kurma.
Ayah Rayan mengatakan dia saat Rayan jatuh ke sumur sedang dalam proses memperbaiki sumur miliknya yang lain, pada awalnya tidak menyadari ke mana perginya bocah itu.
Ibunya mengatakan keluarga telah mencari di daerah itu ketika mereka melihat dia pergi, pada awalnya tidak curiga dia telah jatuh ke dalam sumur.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : New York Times