> >

Akhir Pandemi Covid-19 Terlihat di Ufuk Eropa, Kata WHO

Kompas dunia | 3 Februari 2022, 23:12 WIB
WHO pada Kamis (3/2/2022) menawarkan Eropa harapan akan periode ketenangan yang panjang dan bahkan perdamaian abadi dalam perang melawan virus corona. Direktur WHO Eropa Hans Kluge memperingatkan, skenario optimistis mengharuskan negara untuk mengejar tingkat vaksinasi dan pengawasan untuk mendeteksi varian baru. (Sumber: France24)

Setelah Inggris dan Irlandia, Kopenhagen pada hari Selasa mencabut sebagian besar pembatasan Covid-19 domestik, diikuti kemudian oleh Norwegia.

Prancis pada Rabu melonggarkan beberapa pembatasan yang diberlakukan untuk mengekang lonjakan Covid-19 terbaru. Pihak berwenang berharap, penurunan kecil dalam jumlah kasus harian yang besar akan segera mengurangi tekanan pada rumah sakit yang terbebani.

Dan Selandia Baru akan mulai melonggarkan beberapa pembatasan perbatasan pandemi terberat yang mereka laksanakan, tetapi tidak akan dibuka kembali sepenuhnya hingga Oktober.

"Sudah waktunya untuk kembali bergerak," kata Perdana Menteri Jacinda Ardern pada hari Kamis saat mengumumkan rencana lima langkah untuk terhubung kembali dengan seluruh dunia.

Persyaratan karantina hotel untuk warga Selandia Baru yang terdampar di luar negeri akan dicabut bulan ini.

Ardern berada di bawah tekanan untuk melonggarkan kebijakan perbatasan yang sebagian besar tidak berubah sejak awal krisis Covid-19 hampir dua tahun lalu.

Baca Juga: Selandia Baru Buka Perbatasan, Warganya di Luar Negeri yang Sudah Vakinasi Bisa Pulang

Warga Selandia Baru berjalan di sebuah pantai di kota Auckland, Selandia Baru. Selandia Baru akan mulai melonggarkan beberapa pembatasan perbatasan pandemi terberat yang mereka laksanakan, tetapi tidak akan dibuka kembali sepenuhnya hingga Oktober, seperti dilaporkan pada 3 Februari 2022. (Sumber: Associated Press)

"Keluarga dan teman perlu bersatu kembali, bisnis kami membutuhkan keterampilan untuk tumbuh, eksportir perlu bepergian untuk membuat koneksi baru," katanya.

Tetapi Jerman masih bergulat dengan rekor jumlah infeksi yang dipicu oleh Omicron dan sekarang merekomendasikan vaksin keempat untuk kelompok berisiko, mengikuti jejak Israel dan beberapa negara Eropa.

Komisi vaksin STIKO Jerman mengatakan pada hari Kamis, data menunjukkan "perlindungan terhadap varian Omicron yang beredar saat ini berkurang dalam beberapa bulan setelah vaksinasi booster pertama".

Israel bulan lalu menjadi negara pertama yang meluncurkan suntikan Covid-19 keempat, awalnya untuk orang tua dan petugas kesehatan, dan sejak itu untuk semua orang yang rentan di atas 18 tahun.

Denmark, Hungaria dan Spanyol juga menawarkan suntikan keempat kepada kelompok berisiko tinggi, seperti negara lain termasuk Chili dan Brasil.

Langkah itu belum disambut secara universal, dimana WHO berulang kali memperingatkan negara-negara kaya bahwa mereka tidak dapat lolos dari pandemi bermodalkan kekuatan suntikan booster.

Virus corona telah menewaskan sedikitnya 5.698.322 orang sejak wabah muncul di China pada Desember 2019, menurut sumber resmi.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU