> >

Kisah Memilukan Ibu Satu Anak di India yang Digunduli, Dipukuli, Diperkosa Ramai-ramai, lalu Diarak

Kompas dunia | 29 Januari 2022, 05:45 WIB
Aditi (nama disamarkan) adik dari ibu satu anak di India korban penculikan, penyiksaan, dan pemerkosaan beramai-ramai satu keluarga yang anaknya bunuh diri karena cintanya ditolak oleh korban yang sudah bersuami dan beranak satu. (Sumber: Newslaundry India)

"Saya berbicara dengan saudara perempuan saya selama beberapa menit sebelum mereka membawanya pergi," katanya. “Saat itu, dia (Nitya) memberi tahu saya ‘mere saath galat hua hai’”. Mereka melakukan hal-hal buruk kepada saya, ungkapan sehari-hari di Delhi untuk kekerasan seksual.

Seperti yang dikatakan Sathiyasundaram kepada Newslaundry, polisi kemudian melakukan pemeriksaan medis, mencatat pernyataan Nitya, dan menempatkannya di “rumah aman di Delhi”.

Baca Juga: Politikus India Dihujat gara-gara Bercanda soal Pemerkosaan

Kantor polisi Vivek Vihar, distrik Shahdara, tempat penahanan tersangka pelaku penculikan, penyiksaan, pemerkosaan beramai-ramai dan penghinaan oleh satu keluarga yang anaknya bunuh diri karena ditolak cintanya oleh korban, yang sudah bersuami dan beranak satu. (Sumber: Twitter)

Sejarah Intimidasi

Aditi tinggal bersama ayahnya, 42 tahun, yang biasa menyetir mobil hingga mengalami kecelakaan. Ibu mereka meninggal karena serangan jantung Oktober lalu.

“Dia dulunya seorang pengemudi mobil tetapi empat tahun lalu mengalami kecelakaan. Sejak itu dia tidak bisa berjalan,” katanya.

Seorang kerabat mengatakan ingatan sang ayah “juga telah terpengaruh”. Ketika mengunjungi rumah mereka, sang ayah berbaring di tempat tidur, foto istrinya tergantung di dinding dekatnya.

Lucky, Manjeet, Akshay dan Karan tinggal di seberang jalan bersama keluarga mereka, termasuk terdakwa lainnya. Keempatnya bersaudara dan, menurut tetangga, permusuhan antara kedua keluarga itu semakin dalam.

Cerita bermula dari Ayush Nahariya, anggota keluarga dari 11 orang yang kini ditangkap polisi. Ayush "jatuh cinta" dengan Nitya, menurut Aditi.

“Kakak saya menikah pada 2018,” katanya. “Ayush jatuh cinta padanya. Dia terus menelepon dan memintanya meninggalkan suaminya untuk bersamanya. Dia (Nitya) selalu menolak.”

Pada 12 November tahun lalu, Ayush meninggal karena bunuh diri.

Saat itulah bencana dan malapetaka bagi Nitya dimulai.

“Mereka menyalahkan saudara perempuan saya atas kematian Ayush,” kata Aditi, merujuk pada keluarga Ayush, “dan mulai melampiaskan kemarahan mereka kepada kami.”

Menyebut nama Lucky, Manjeet, Akshay dan Karan, Aditi menuduh mereka pernah mengancamnya.

“Saya dulu bekerja di toko. Mereka datang ke sana dan membuat keributan dan saya berhenti kerja di sana,” katanya. “Mereka akan pulang dan memberi tahu saya bahwa mereka akan memperkosa saya. Suatu kali mereka datang dengan membawa tongkat pemukul.”

Dia menambahkan, “Saya telah menelepon polisi dua hingga tiga kali ketika itu terjadi. Saya pergi ke stasiun Vivek Vihar dan mengajukan keluhan sekali. Suatu kali polisi datang dan memperingatkan orang-orang itu tetapi tidak ada yang terjadi. Saya tidak pernah berpikir mereka akan melakukan ini pada kami."

Baca Juga: Mencoba Lakukan Pemerkosaan, Pria Ini Dihukum 6 Bulan Cuci Semua Baju Perempuan di Desanya

Pekan lalu, pada 19 Januari, keempatnya diduga membakar becak motor milik ayah Nitya, menurut paman Nitya.

“Ini adalah satu-satunya penghasilan mereka,” katanya. “Setelah ayah Nitya lumpuh, dia menyewakan becak motornya dan menghasilkan 300 rupee sehari.”

Bibi Nitya, yang datang berkunjung setelah pembakaran, mengatakan dia juga diserang secara fisik oleh sekelompok perempuan yang merupakan anggota keluarga Ayush.

“Mereka menjambak rambut saya, memukuli saya dan menyeret saya,” katanya. “Itu sangat menakutkan. Aku sangat takut pada kedua perempuan itu.”

Aditi memperdengarkan tiga rekaman pembicaraan telepon, konon antara dia dan Manjeet. Menurut Aditi, panggilan tersebut terjadi seminggu setelah Ayush bunuh diri November lalu.

Newslaundry tidak dapat memverifikasi rekaman tersebut, tetapi Aditi menuduh Manjeet jatuh cinta padanya, dan memanggilnya dengan ancaman dan peringatan.

Dalam salah satu rekaman, terdengar suara laki-laki diidentifikasi Aditi sebagai Manjeet, dan dia mengatakan, “Sekitar pukul 2.30 dini hari, Lucky atau saya akan dikirim ke rumah Anda. Saya menelepon untuk memberitahu Anda untuk tidak membuka pintu ketika seseorang mengetuk. Anda mengatakan bahwa Anda akan memberikan nomor saya kepada polisi, maka saya akan membakar Anda. Saya mengatakan ini kepada Anda karena Anda dekat dengan saya, jika tidak, saya tidak akan menelepon.”

Dia menambahkan, “Jangan main-main denganku. Sesuatu yang sangat salah akan terjadi jika saya datang ke sana dan saya tidak ingin itu terjadi...Saya tidak ingin merusak nama Anda. Waspada saja jam 2..."

Di sebagian besar rekaman, terdengar Aditi berkata, “Kenapa kamu mengganggu?...Aku tidak ada hubungannya dengan kamu...Karena kamu, aku akan segera menikah.” Aditi juga terus-menerus mengulangi, "Tolong jangan rusak reputasi saya."

Ketika Newslaundry bertemu dengan tetangga di daerah itu, kebanyakan dari mereka terlalu takut untuk berbicara secara terbuka.

Beberapa dari mereka mengatakan, dengan syarat anonim, bahwa Manjeet, Akshay, Lucky dan Karan sering berurusan dengan obat-obatan terlarang dan minuman keras.

“Kadang-kadang, polisi juga datang untuk razia,” kata seorang tetangga. “Tapi kami biasa mendengar orang-orang itu mengatakan bahwa polisi juga membeli alkohol dari mereka.”

Saat ini, rumah milik Manjeet, Lucky, Karan, Akshay dan terdakwa lainnya telah kosong ditinggalkan.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV/Newslaundry


TERBARU