Peneliti Kanada Sebut Perempuan Lebih Rawan Mati jika Dioperasi Laki-Laki
Kompas dunia | 5 Januari 2022, 01:30 WIBJerath dan koleganya menemukan bahwa pasien laki-laki mendapatkan hasil operasi sama tak peduli jenis kelamin ahli bedahnya.
Sebaliknya, perempuan mendapatkan hasil operasi lebih baik jika ahli bedahnya sama-sama perempuan.
Hasil penelitian ini dirilis dalam jurnal JAMA Surgery pada 8 Desember 2021.
Baca Juga: Dokter Ahli Bedah Meninggal Karena Terpapar Covid-19
“Hasil (penelitian) ini mengkhawatirkan karena seharusnya tidak ada perbedaan berdasarkan jenis kelamin terhadap hasil operasi pasien terkait jenis kelamin ahli bedah,” kata Jerath.
“Pada tingkat makro, hasil (penelitian) ini mengganggu. Ketika ahli bedah perempuan mengoperasi, hasil (operasi) pasien umumnya lebih baik, khususnya terhadap perempuan, bahkan setelah menyesuaikan (data) berdasarkan status kesehatan kronis, usia, dan faktor lain ketika menempuh prosedur yang sama,” imbuhnya.
Jerath mengakui bahwa, secara individual, ada ahli bedah laki-laki dengan hasil konsisten pada pasien laki-laki maupun perempuan. Namun, mereka menggarisbawahi tren umum hasil operasi antara dua jenis kelamin berbeda yang mengkhawatirkan.
Jerath dan koleganya pun membuat sejumlah hipotesis untuk menjelaskan fenomena ini. Penjelasan yang mungkin di antaranya adalah “bias implisit”, yaitu “suatu tindakan, stereotipe, dan sikap bawah sadar, bias yang mendarah-daging.”
Selain itu, peneliti juga menduga perbedaan komunikasi dan kemampuan interpersonal antara ahli bedah laki-laki dan perempuan bisa menjadi salah satu faktor.
Faktor lainnya adalah perbedaan cara kerja, pengambilan keputusan, serta penilaian antara ahli bedah laki-laki dan perempuan.
Baca Juga: Kronologi Robby Purba Idap Tumor Payudara, Begini Kondisinya Usai Jalani Operasi
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV