Pengakuan Menyeramkan Prajurit Perempuan Korea Utara, Kelaparan hingga Alami Pelecehan Seksual
Kompas dunia | 23 Desember 2021, 11:08 WIBBertahan hidup dengan tak lebih dari tiga sampai empat sendok jagung sehari, Jennifer sangat kekurangan gizi sehingga menstruasi hanya datang setiap empat hingga enam bulan sekali.
Baca Juga: Tak Mempan Diancam, Rusia Malah Tambah Pasukan di Perbatasan Ukraina
Tetapi hal itu tak mencegahnya hamil.
“Setelah beberapa saat saya merasakan perubahan aneh di tubuh, jadi saya memberitahu penasihat politik tentang kondisi fisik saya,” ujarnya.
Saat itu, sang penasihat politik berkata kepadanya untuk pergi ke kantor medis militer pada pukul 10 malam.
“Saya pergi ke kantor medis militer seperti yang ia katakan. Ahli bedah militer telah menunggu saya. Ia melakukan aborsi kepada saya tanpa dibius,” lanjutnya.
Mantan tentara itu mengungkapkan pengalaman yang mengerikannya kepada Komite Hak Asasi Manusia Korea Utara (HRNK).
Ia juga mengungkapkan bagaimana selama beberapa tahun bertugas di militer, ia hanya mengungkapkan empat pembalut.
Ia mengatakan rekannya biasa memberikannya kain kasa, yang biasa digunakan untuk membalut luka.
Kain kasa itu harus dicuci dan digunakan kembali.
Baca Juga: Disalahkan karena Telat Merespons Omicron, Biden Membantah: Kami Tidak Gagal
Selain itu ia juga menggunakan pelindung kaki yang dicuci dan digunakan kembali sebagai pembalut, tapi tak akan benar-benar kering di barak yang tak bisa dipanaskan, jadi dipakai dalam keadaan basah.
Selain itu hukuman sangat aneh akan dijatuhkan ke seluruh kelompok, bahkan jika hanya satu orang yang dianggap melakukan kesalahan.
Jennifer yang kini tinggal di AS, mengakui bahwa ia masih dihantui rasa kesakitan dari dagingnya yang robek dari tangannya saat ia dilepaskan dari tiang besi.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Daily Mail