Ingin Salip Prancis, AS Setuju Jual Fregat Tempur ke Yunani Senilai 6,9 Miliar Dolar
Kompas dunia | 11 Desember 2021, 11:56 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Jumat (10/12/2021), mengumumkan persetujuan atas kemungkinan penjualan fregat tempur angkatan laut canggih kepada Yunani untuk menyalip kesepakatan yang diumumkan antara Prancis dan Yunani pada September untuk pembelian sejumlah kapal tempur buatan Prancis.
Seperti dilansir The Straits Times, Sabtu (11/12/2021), Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (DFCA) AS mengumumkan telah menyetujui penjualan empat fregat tempur rancangan Lockheed Martin, yang dikenal sebagai kapal kombatan permukaan multi-misi atau multi-mission surface combatant ships (MMSC) senilai 6,9 miliar dolar AS.
Persetujuan tersebut keluar hanya 10 pekan setelah Athena menandatangani nota kesepahaman dengan Paris untuk kesepakatan serupa untuk kapal buatan Prancis.
Badan tersebut juga menyetujui program Lockheed senilai 2,5 miliar dolar AS untuk meningkatkan kemampuan fregat kelas MEKO Yunani, termasuk menambah dan meningkatkan sistem senjata dan sistem elektronik tempur.
Pengumuman itu menunjukkan, Prancis menghadapi ancaman baru dalam bisnis penjualan senjata buatan mereka, setelah AS merebut kontrak kapal selam besar-besaran untuk Australia dalam pengumuman mengejutkan pada 15 September, yang menjatuhkan hubungan antara Washington dan Paris.
Prancis menarik duta besarnya untuk AS dan Australia dan melabeli keputusan Canberra membatalkan kesepakatan pembelian kapal selam konvensional dari Prancis senilai miliaran euro lalu menggantinya dengan pemesanan kapal selam bertenaga nuklir dari AS sebagai "tikaman dari belakang".
Dua minggu setelah itu, Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis membuat nota kesepahaman dengan Presiden Emmanuel Macron untuk membeli tiga dan mungkin empat fregat tempur kelas Belharra Prancis seharga tiga miliar euro.
Kapal Prancis untuk Yunani itu akan dibangun oleh Naval Group untuk pengiriman mulai tahun 2024.
Baca Juga: Usai Kehilangan Kontrak Kapal Selam Australia, Prancis Jual Kapal Perang ke Yunani
Dalam kesepakatan Prancis-Yunani, kedua belah pihak memiliki waktu hingga akhir tahun ini untuk mencapai kesepakatan akhir.
Multi-Mission Surface Combatant (MMSC) adalah kombatan permukaan multi-misi yang mematikan dan sangat piawai bermanuver tempur laut, dan mampu beroperasi di pesisir dan laut terbuka.
Kapal perang tempur kelas fregat ini dirancang untuk menghadapi ancaman keamanan maritim dan ekonomi modern.
MMSC mengadopsi spesifikasi teknis Kapal Tempur Littoral AS dan fleksibilitas yang melekat pada lambung varian Freedom untuk memenuhi persyaratan maritim yang unik dari angkatan laut internasional.
MMSC memiliki jangkauan 5.000 mil laut dan dapat mencapai kecepatan lebih dari 30 knot.
Kapal jenis ini dirancang di atas lambung Kapal Tempur Littoral Variant 118 meter dan menggunakan sistem propulsi diesel dan gas yang sama.
Dipasangkan dengan helikopter maritim paling canggih di dunia, MH-60R SEAHAWK®, MMSC memiliki kemampuan misi anti-kapal selam yang kuat dan sepenuhnya dapat dioperasikan Angkatan Laut AS dan mitra koalisinya.
MMSC menggunakan Sistem Manajemen Tempur COMBATSS-21, yang dibuat dari perpustakaan Perangkat Lunak Sistem Tempur Aegis.
Sistem tempur terintegrasi MMSC memanfaatkan integrasi LCS domestik dari meriam dek 57mm Mk110 dan SeaRAM, dan memperluas kemampuan multi-misi melalui integrasi rudal permukaan-ke-permukaan Over-The-Horizon, meriam jarak jauh 20 mm, sebuah radar kontrol tembakan baru dan sistem peluncuran vertikal 8 sel MK 41 garis tengah yang dilengkapi dengan Rudal RIM-162 Evolved Sea Sparrow. MMSC juga dilengkapi dengan sistem Pertahanan Torpedo AN/SLQ-25.
Helikopter tempur MH-60R SEAHAWK® adalah helikopter maritim paling canggih di dunia, saat ini dioperasikan Angkatan Laut AS sebagai sistem senjata anti-permukaan anti-kapal selam utama untuk laut terbuka dan zona pesisir.
MH-60R adalah helikopter angkatan laut paling canggih yang tersedia saat ini, dirancang untuk beroperasi dari fregat, kapal perusak, kapal penjelajah, dan kapal induk.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Straits Times