Kisah Sedih Ibu di Malaysia Menjelang Ajal, Tulis Surat Minta Dikafani di RS dan Anaknya Dikabari
Kompas dunia | 5 Desember 2021, 19:22 WIBKUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Cinta seorang ibu kepada anaknya tidak mengenal batas, bahkan sampai saat-saat terakhir dalam hidupnya. Ini adalah kisah tentang seorang ibu yang sedang sakit di sebuah rumah sakit di Malaysia.
Sang ibu menulis surat kepada dokternya menjelang dirinya wafat, yang mungkin adalah tulisan tangan terakhir dari sang ibu, yang isinya bisa membuat kita sedih, seperti dilansir World of Buzz, Jumat malam (03/12/2021).
Kisah ini pertama kali muncul dan viral di Twitter oleh pengguna yang dikenal sebagai TikTok Berguna. Akun itu membagikan gambar surat anonim yang diyakini sebagai surat terakhir seorang ibu sebelum kematiannya.
Dari dialek kata-kata dan nama-nama dalam surat itu, diduga kuat ditulis oleh seorang ibu di Malaysia.
Surat itu dimulai dengan permintaan untuk dibantu pihak rumah sakit agar disediakan kain kafan bagi penulis jika dia meninggal. Dia meyakini ajalnya sudah dekat.
Sang ibu meminta dirinya dimandikan dan dikafani di rumah sakit, karena dirinya tidak memiliki keluarga inti, kecuali seorang anak laki-laki yang cacat (OKU) dan bisu.
Ia kemudian melanjutkan surat itu dengan memberikan daftar nama dan nomor yang bisa ditelepon untuk memberitahu anaknya. Namun, baik lokasi maupun identitas ibu tidak diungkapkan.
Postingan tersebut beredar luas di media sosial dan netizen mengungkapkan kesedihannya setelah membaca kata-kata terakhir dari sang ibu.
Baca Juga: Miris! Diduga Lakukan TikTok Challenge, Seorang Siswi Aniaya Guru Difabel
Di surat itu tertulis,
Doctor, saya minta tolong kafankan jenajah saya ini di hospital, sebab saya tidak ada keluarga. Ada seorang anak O.K.U bisu Imran namanya. Lepas kafan muka saya jangan tutup, tunjuk kepada anak saya dan beritahu kepadanya, Ibu Imran sudah mati.
Tolong telipon kepada orang ini.
Kemudian dalam surat tulisan tangan itu tertulis delapan nomor telepon berikut nama, di antaranya nomor telepon seorang guru, sebuah nomor telepon rumah, dan sebuah nomor telepon kantor.
Surat itu langsung mendapat hujan simpati warganet.
Baca Juga: Virus Corona Varian Omicron Ditemukan di Malaysia dan Singapura, Indonesia Harus Waspada
Warganet Malaysia itu mengatakan, "Kasih sayang seorang ibu. Walau ajal hampir tiba, masih lagi ingatkan anaknya, Al Fatihah,"
Warganet lain berkomentar, "Rasa khawatir dan rasa takut seorang ibu, terutama yang memiliki seorang anak difabel yang harus dia tinggalkan karena ajal. Saya harap, ada orang lain yang mencintai dan menyayangi anak difabel itu sebesar almarhumah,"
Banyak warganet bahkan mencari informasi tentang anak difabel itu, dan bagaimana cara menolong dia.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/World of Buzz