Antisipasi Masuknya Covid-19 Varian Omicron, Jepang Tutup Perbatasan dari Semua Pelancong Asing
Kompas dunia | 29 November 2021, 15:36 WIBRumah sakit Bambino Gesu yang bergengsi di Roma pada hari Minggu merilis "gambar" pertama dari galur baru dan mengkonfirmasi ada lebih banyak mutasi daripada yang terlihat pada varian Delta, meskipun mengatakan itu tidak berarti lebih berbahaya.
Tetapi ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan pada hari Minggu, berbagai pemerintah saat ini berpacu dengan waktu untuk memahami varian tersebut, dan produsen vaksin membutuhkan dua hingga tiga minggu "untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang kualitas mutasi".
Daftar panjang negara telah memberlakukan pembatasan perjalanan dari Afrika selatan dan negara-negara sekitarnya termasuk Qatar yang merupakan lokasi transit utama perjalanan udara, Amerika Serikat, Inggris, Brasil, Indonesia, Arab Saudi, Kuwait, dan Belanda.
Israel telah mengumumkan pembatasan paling ketat, menutup perbatasan untuk semua orang asing hanya empat minggu setelah dibuka kembali untuk pelancong setelah penutupan yang berkepanjangan.
Angola pada hari Minggu menjadi negara Afrika selatan pertama yang menangguhkan semua penerbangan dari tetangga regionalnya Mozambik, Namibia dan Afrika Selatan.
Baca Juga: Kanada Konfirmasi Dua Kasus Pertama Varian Omicron
Afrika Selatan protes keras atas pembatasan baru tersebut, dimana kementerian luar negerinya mengklaim sedang "dihukum" karena pertama kali mengidentifikasi jenis virus yang kini telah terdeteksi di mana-mana mulai dari Belanda hingga Inggris, Kanada hingga Hong Kong.
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa hari Minggu, (28/11/2021) mendesak negara-negara untuk mencabut larangan perjalanan "sebelum kerusakan lebih lanjut terjadi pada ekonomi kita", sementara rekannya di Malawi, Lazarus Chakwera, menuduh negara-negara Barat "Afrophobia" karena menutup perbatasan mereka.
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia di Afrika juga mendesak negara-negara untuk mengikuti ilmu pengetahuan daripada memberlakukan larangan terbang dalam upaya untuk menahan jenis Covid baru.
"Dengan varian Omicron yang sekarang terdeteksi di beberapa wilayah di dunia, memberlakukan larangan perjalanan yang menargetkan Afrika sungguh menyerang solidaritas global," kata direktur regional WHO Matshidiso Moeti.
Baca Juga: Meninggal karena Covid-19, Pria Ini Sempat Menyesal Tak Mau Divaksin Hanya Karena Diuji ke Hewan
Tetapi sebagai tanda optimisme, Singapura dan Malaysia melonggarkan pembatasan perjalanan virus corona di salah satu perbatasan darat tersibuk di dunia setelah hampir dua tahun.
Mulai Senin, warga yang sudah menjalani vaksinasi, mereka yang memiliki status tempat tinggal permanen dan izin kerja dapat melintasi jalan lintas satu kilometer (0,6 mil) yang memisahkan negara-negara tanpa harus dikarantina.
Dan terlepas dari ancaman baru, puluhan ribu orang berunjuk rasa di Austria untuk memprotes kebijakan wajib vaksinasi yang dikeluarkan baru-baru ini oleh pemerintah Austria, negara Uni Eropa pertama yang melakukannya.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV/France24 via AFP