Jerman dan Prancis Kecam Rusia atas Uji Coba Rudal Penghancur Satelit
Kompas dunia | 17 November 2021, 15:12 WIBBERLIN/PARIS, KOMPAS.TV - Pemerintah Jerman mengatakan keprihatinan atas tindakan Rusia mengujicoba peluru kendali penghancur satelit, dengan penghancuran salah satu satelitnya sendiri, Mereka menyerukan langkah-langkah mendesak untuk memperkuat keamanan dan saling percaya seperti dilansir Straits Times, Rabu, (17/11/2021).
"Kami menyerukan semua negara untuk terlibat secara konstruktif dalam proses ini dan dalam pengembangan prinsip-prinsip perilaku yang bertanggung jawab di luar angkasa," kata kementerian luar negeri Jerman dalam sebuah pernyataan.
Rusia pada hari Selasa mengakui telah menghancurkan salah satu satelitnya yang tidak digunakan selama uji coba peluru kendali sehari sebelumnya, memicu kritik dari Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa.
Amerika Serikat mengatakan serangan itu menciptakan awan puing dan memaksa awak Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk mengambil tindakan untuk mengelak puing satelit yang hancur, namun klaim itu ditolak Moskow.
"Perilaku tidak bertanggung jawab ini membawa risiko kesalahan penilaian dan eskalasi," kata pernyataan Jerman.
"Uji coba tersebut menggarisbawahi risiko dan ancaman yang berkembang untuk keamanan dan stabilitas di ruang angkasa dan kebutuhan mendesak bagi masyarakat internasional untuk menyepakati aturan penggunaan ruang angkasa yang damai dan langgeng dan pada langkah-langkah yang bertujuan untuk memperkuat keselamatan dan saling percaya," kata kementerian itu.
Prancis pada hari Selasa juga mengutuk langkah Rusia.
"Ini tidak stabil, tidak bertanggung jawab dan kemungkinan memiliki konsekuensi untuk waktu yang sangat lama di lingkungan luar angkasa dan untuk semua aktor di luar angkasa," kata kementerian luar negeri dan angkatan bersenjata Prancis dalam sebuah pernyataan bersama.
Baca Juga: Puing Antariksa Paksa Astronaut Stasiun Luar Angkasa ISS Terapkan Prosedur Evakuasi
Senjata Rusia, yang diidentifikasi dalam laporan berita Rusia mungkin sebagai rudal S-500 Prometheus, meledakkan satelit sinyal intelijen Soviet yang diluncurkan tahun 1982 dan telah lama tidak berfungsi serta mengorbit secara diam-diam selama bertahun-tahun.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Straits Times