Pemberontak Tigray Merangsek Dekati Ibu Kota Addis Ababa, Ethiopia Darurat Nasional
Kompas dunia | 3 November 2021, 05:52 WIBAliansi pemberontak itu kemudian menjadi koalisi penguasa Ethiopia, dengan T.P.L.F. di sebagai pemimpinnya.
Meles Zenawi, yang memimpin T.P.L.F., memimpin Ethiopia dari tahun 1991 hingga kematiannya pada tahun 2012, periode di mana Ethiopia muncul sebagai negara yang stabil di wilayah yang bergejolak dan menikmati pertumbuhan ekonomi yang signifikan.
Tetapi pemerintahan Zenawi secara sistematis menekan lawan politik dan membatasi kebebasan berbicara, dan penyiksaan adalah hal biasa di pusat-pusat penahanan pemerintah.
Protes antipemerintah yang meletus pada tahun 2016 membuka jalan bagi Abiy, yang ayahnya etnis Oromo, untuk menjadi perdana menteri pada tahun 2018.
Pemerintahannya lalu membersihkan pejabat asal etnis Tigray dan menuduh beberapa orang melakukan korupsi atau pelanggaran hak asasi manusia, sehingga membuat marah kepemimpinan kelompok Tigray.
Pada tahun 2019, Abiy mengkonsolidasikan kekuasaannya dengan menciptakan sebuah partai baru yang secara efektif merupakan bekas koalisi pemerintahan dikurangi Tigrayan, yang menolak untuk bergabung.
Tapi T.P.L.F. masih menguasai pemerintah daerah Tigray dan pasukan keamanan disana yang diperkirakan berjumlah 250.000 orang bersenjata, kata International Crisis Group pada awal perang.
Dalam peperangan, pemerintah Ethiopia menetapkan untuk menangkap atau membunuh tokoh T.P.L.F. yang mencakup beberapa mantan pemimpin politik dan militer Ethiopia.
Pada bulan Januari, pemerintah federal melucuti T.P.L.F. dari status hukumnya sebagai partai politik dan pada bulan Mei mencap kelompok itu sebagai organisasi teroris.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Straits Times