> >

Kepala Urusan Kemanusiaan PBB Desak G20 Cegah Kelaparan Massal di Afghanistan

Kompas dunia | 30 Oktober 2021, 14:24 WIB
Setengah dari anak-anak Afghanistan di bawah usia lima tahun berisiko kekurangan gizi akut, diperparah dengan terjadinya wabah campak di setiap provinsi, kata Kepala Urusan Kemanusiaan PBB Martin Griffiths. (Sumber: The Week India via Reuters)

“Dan isu spesifik yang saya akan meminta mereka untuk fokus pertama, adalah masalah mendapatkan uang tunai ke dalam perekonomian di Afghanistan, bukan ke tangan Taliban, tapi ke tangan orang-orang yang akses ke rekening bank mereka sendiri tidak dibekukan.”

Griffiths mengatakan pentingnya petugas kesehatan garis depan, guru, dan lainnya mendapatkan gaji mereka.

Dia mengatakan banyak ide sedang didiskusikan karena kebutuhan likuiditas ke pasar semakin mendesak, sehingga tindakan mendesak diperlukan tahun ini, bukan musim semi mendatang.

Di antara ide-ide tersebut adalah secara fisik membawa uang tunai ke Afghanistan, yang menurut Griffiths memiliki “banyak kesulitan,” dan menggunakan mata uang lokal Afghanistan.

Baca Juga: Badan Pangan PBB Memperingatkan, Jutaan Warga Afghanistan Saat Ini Terancam Mati Kelaparan

Sekitar satu juta anak di Afghanistan terancam mengalami kekurangan gizi akut dan meninggal pada tahun ini. Demikian diungkapkan UNICEF, Sabtu (9/10/2021). (Sumber: AP Photo/Felipe Dana)

Tetapi masalahnya adalah bagaimana membuat para pedagang menyediakan mata uang Afghani dengan aman untuk digunakan oleh organisasi kemanusiaan, katanya, dan “mereka mungkin hanya akan melakukannya jika mereka berpikir bahwa mereka bisa mendapatkan mata uang eksternal untuk mata uang Afghani itu.”

KTT G20 akan berlangsung di Roma, Italia pada hari ini (30/10/2021) dan Minggu (31/10/2021).

Griffiths memperingatkan efek eksponensial dari keruntuhan ekonomi, dengan mengatakan kekhawatiran pertama adalah jika orang tidak mendapatkan layanan, makanan, perawatan kesehatan, dan sekolah untuk anak-anak, mereka akan pindah, baik di dalam negeri atau melarikan diri dari Afghanistan untuk bertahan hidup.

Kekhawatiran kedua, katanya, adalah meningkatnya masalah terorisme, “dan itu adalah sesuatu yang biasanya berkembang biak di saat ketidakpastian dan di saat penderitaan.”

“Dan itu akan menjadi warisan yang mengerikan bagi semua orang Afghanistan,” kata Griffiths.

“Sejauh ini, saya pikir kita hanya menahan napas saja tentang stabilitas negara dan berbicara setiap hari dengan Taliban tentang apa yang perlu mereka lakukan, misalnya, untuk memastikan perempuan dan anak perempuan dijamin hak-hak mereka.”

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU