Bakar Mantan Istri Hidup-Hidup saat Siaran Langsung, Pria Ini Akhirnya Dihukum Mati
Kompas dunia | 16 Oktober 2021, 13:53 WIBKematian Amuchu menimbulkan kemarahan publik di dunia maya, terkait kekerasan rumah tangga di komunitas pedesaan, khususnya yang berimbas pada etnis minoritas.
Amuchu sebelumnya kerap memposting video kesehariannya di Douyin, versi China dari platform TikTok.
Ia biasa memperlihatkan kegiatannya di gunung, memasak, dan menirukan sebuah lagu dengan baju tradisional Tibet.
Baca Juga: Sempat Hadapi Buaya dengan Tempat Sampah, Pria AS Ini Kini Tangkap Ular Besar Gunakan Handuk
Amuchu dikabarkan memiliki ratusan ribu pengikut.
Selain karena postingannya yang memperlihatkan keindahan area pedesaan, Amuchu juga kerap dipuji karena tak menggunakan riasan di videonya.
Setelah kematiannya, puluhan ribu pengikutnya yang berduka berkomentar di laman Duoyin-nya.
Sementara jutaan pengguna Weibo, platform yang mirip Twitter, menuntut keadilan dengan menggunakan tagar yang kemudian disensor, namun sempat trending.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : NBC News