> >

Lebih dari 130 Pemberontak Houthi di Yaman Tewas oleh Serangan Udara Koalisi Pimpinan Arab Saudi

Kompas dunia | 13 Oktober 2021, 01:30 WIB
Sebuah foto dari 5 Maret 2021 menunjukkan asap mengepul selama bentrokan antara pasukan yang setia kepada pemerintah Yaman yang didukung Saudi dan pejuang pemberontak Houthi di provinsi Marib (Sumber: France24)

RIYADH, KOMPAS.TV - Lebih dari 130 pemberontak Yaman Houthi tewas dalam serangan udara di selatan kota Marib, kata koalisi pimpinan Saudi pada Selasa (12/10/2021). Tetapi, pemberontak merebut sebuah distrik 25 kilometer selatan kota strategis, menurut sumber militer seperti dilansir France24, Selasa.

Ratusan pemberontak Huthi yang didukung Iran dan loyalis pemerintah tewas sejak pertempuran perebutan Marib berkobar lagi bulan lalu.

Kota dan wilayah Marib yang kaya minyak adalah benteng terakhir pemerintah yang diakui secara internasional di Yaman utara.

Lusinan serangan baru dilakukan di distrik Abdiya di provinsi Marib, setelah koalisi mengatakan serangan udara sehari sebelumnya menewaskan lebih dari 150 pemberontak.

"Kami menargetkan sembilan kendaraan militer milisi Huthi di Abdiya, dan kerugian mereka melebihi 134 anggota," kata pernyataan koalisi yang disiarkan oleh media resmi Saudi.

Meskipun dihajar serangan udara, pemberontak "berada di tepi kota Marib dari beberapa sisi setelah mengalahkan pengkhianat dan tentara bayaran ... dari beberapa distrik di Marib dan membebaskan mereka sepenuhnya," kata juru bicara Houthi Yahya Saree dalam sebuah pernyataan video pada hari Selasa.

Menurut sumber militer, pemberontak merebut distrik Al-Jawbah di provinsi Marib selatan.

Pasukan pro-pemerintah menarik diri dari pos mereka di Al-Jawbah setelah bentrokan hebat dengan gerilyawan, kata mereka kepada AFP tanpa menyebut nama, seperti dilansir France24.

Penduduk di daerah itu memastikan pemberontak Houthi sudah memasuki distrik tersebut melalui gerak maju "dengan cepat".

Baca Juga: Lebih dari 30 Tentara Yaman Tewas dan Lebih dari 60 Luka Berat Akibat Serangan Rudal Kelompok Houthi

Milisi Houthi di Yaman. Lebih dari 130 pemberontak Yaman Houthi tewas dalam serangan udara di selatan kota Marib, kata koalisi pimpinan Saudi pada Selasa, 12 Oktober 2021. (Sumber: AP Photo)

Yaman hancur oleh perang tujuh tahun yang mengadu pemberontak Syiah melawan pemerintah yang didukung oleh koalisi militer yang dipimpin Saudi.

Pemberontak menyerbu ibu kota nasional Sanaa, hanya 120 kilometer di sebelah barat Marib pada tahun 2014, mendorong intervensi yang dipimpin Saudi untuk menopang pemerintah pada tahun berikutnya.

Puluhan ribu orang telah tewas dan jutaan orang telah mengungsi sejak saat itu.

Pemberontak jarang mengumumkan korban di barisan mereka sendiri.

Pada hari Minggu, enam orang tewas dalam sebuah bom mobil yang menargetkan konvoi yang membawa gubernur Aden, namun dia selamat dari serangan itu.

Perdana Menteri Maeen Abdulmalek Saeed menyebut serangan bom di Aden sebagai "eskalasi" oleh pemberontak.

"Ini adalah eskalasi kekerasan oleh milisi Houthi ... pemerintah radikal di Iran mendorong Houthi berbuat lebih banyak kekerasan," kata Saeed kepada wartawan di Kairo.

Riyadh menuduh Iran mendukung pemberontak Houthi dengan senjata dan pesawat tak berawak, tetapi Teheran mengatakan mereka hanya memberi dukungan politik kepada pemberontak Houthi.

Marib berada di persimpangan antara wilayah selatan dan utara dan merupakan kunci untuk mengendalikan wilayah utara Yaman. Jika jatuh, Houthi dapat makin berpeluang untuk merangsek ke selatan yang dikuasai pemerintah, kata para analis.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : France24


TERBARU