Mata-mata Rusia Dituduh Curi Data Vaksin Covid-19 AstraZeneca untuk Ciptakan Sputnik V
Kompas dunia | 11 Oktober 2021, 11:52 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Mata-mata Rusia dituduh telah mencuri data dari vaksin Covid-19 AstraZeneca untuk digunakan dalam menciptakan Sputnik V.
Sumber dari pihak keamanan Inggris mengungkapkan telah memberitahu kementerian terkait bahwa mereka memiliki bukti mata-mata Rusia telah mencuri data AstraZeneca.
Mereka menegaskan pencurian data tersebut digunakan untuk mendesain vaksin milik Rusia itu.
Dikutip dari Mirror, diyakini pencurian data penting tersebut dilakukan oleh agen Rusia secara langsung.
Baca Juga: Seram, Keluarga Ini Temukan Beruang Besar Menyelinap ke Dalam Rumah
Klaim tersebut datang hanya sebulan setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin mengonfirmasikan bahwa ia sudah disuntik Sputnik V.
Ia pun meminta warga Rusia untuk melakukan vaksinasi demi menghadapi Covid-19.
Pada September lalu, hasil dari dua uji klinis awal di Moskow dan dipublikasikan oleh jurnal Inggris The Lancet, membuktikan bahwa vaksin Sputnik V aman dan efektif.
Pada jurnal tersebut juga diketahui bahwa mereka menggunakan teknologi yang sama dengan vaksin AstraZeneca yang dikembangkan Oxford.
Ilmuwan Rusia di balik penelitian tersebut mengatakan bahwa vaksin itu merangsang respons kekebalan pada semua peserta yang diinokulasi.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Mirror