> >

UNICEF: Terpukul Pandemi, Anak-anak Butuh Bantuan Kesehatan Mental

Kompas dunia | 5 Oktober 2021, 08:26 WIB
Seorang anak di unit pedriatrik di salah satu rumah sakit di Paris, Prancis. UNICEF mengatakan pemerintah perlu menggelontorkan dana untuk membantu masalah kesehatan mental anak-anak dan remaja. (Sumber: Associated Press)

PARIS, KOMPAS.TV — Pemerintah harus menggelontorkan lebih banyak uang dan sumber daya untuk menjaga kesejahteraan mental anak-anak dan remaja.

Hal ini diungkapkan badan perlindungan anak-anak PBB, UNICEF, pada Selasa (5/10/2021). 

Krisis yang diakibatkan oleh virus Corona, membuat sekolah harus ditutup dan membalikkan kehidupan anak-anak dan remaja, yang membuat mereka rentan terhadap masalah kesehatan mental.

Seperti dikutip dari The Associated Press, UNICEF mengatakan mungkin perlu waktu bertahun-tahun untuk mengukur sejauh mana dampak pandemi pada kesehatan mental anak muda.

Namun psikiater dengan cepat melihat tanda-tanda kesulitan yang telah dihadapi anak-anak dan remaja. 

Baca Juga: Unicef: 10 Juta Anak Afghanistan Sangat Membutuhkan Bantuan Kemanusiaan

Ketika lockdown, banyak anak-anak dan remaja yang berpikiran bunuh diri, mengalami kecemasan, gangguan makan dan kesulitan lainnya.

Selain itu, pembelajaran jarak jauh memisahkan mereka dari teman-teman dan membuat rutinitas mereka berubah drastis.

“Dengan lockdown dan pembatasan pergerakan terkait pandemi, anak-anak telah menghabiskan tahun-tahun hidup mereka dengan jauh dari keluarga, teman, ruang kelas, dan keterbatasan bermain, yang merupakan elemen kunci dari masa kanak-kanak itu sendiri,” kata direktur eksekutif UNICEF, Henrietta Fore.

“Dampaknya signifikan, dan itu hanya puncak gunung es,” kata Fore.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU