Taliban Beri Peringatan Tukang Potong Rambut Afghanistan, Dilarang Keras Cukur Jenggot
Kompas dunia | 27 September 2021, 06:57 WIBHELMAND, KOMPAS.TV - Taliban memberikan peringatan terhadap tukang potong rambut di Provinsi Helmand, Afghanistan.
Mereka melarang keras para tukang potong rambut untuk mencukur jenggot.
Mereka mengatakan mencukur jenggot akan melanggar interpretasi mereka terhadap hukum Islam.
Polisi Agama Taliban mengungkapkan, setiap pelanggaran tersebut akan mendapatkan hukuman.
Baca Juga: China Larang Tayangan "Ultraman Tiga" karena Dianggap Terlalu Kasar, Netizen Kecewa
Sejumlah tukang potong rambut di Kabul juga mengungkapkan adanya perintah yang sama.
Pada perintah yang terdapar salah satu salon di Provinsi Helmand, Taliban memperingatkan tukang potong rambut harus mengikuti hukum Syariah untuk potong rambut dan jenggot.
“Tidak ada yang boleh mengeluh,” bunyi pernyataan tersebut dikutip dari BBC.
“Para anggota kelompok itu kerap datang dan memerintahkan kami untuk berhenti mencukur jenggot,” ujar salah satu tukang potong rambuit di Kabul.
“Salah satu dari mereka mengatakan kepada saya akan mengirim petugas yang menyamar untuk menangkap kami,” tambahnya.
Seorang tukang potong rambut lainnya, yang mengelola salah satu salon terbesar di kota itu, mengungkapkan ia menerima telepon dari seseorang yang mengaku pejabat pemerintah.
Mereka memerintahkannya untuk berhenti mengikuti gaya Amerika dan tak mencukur jenggot.
Pada masa kekuasaan Taliban 1996 hingga 2001, mereka melarang keras gaya rambut flamboyant dan memerintahkan pria memanjangkan jenggot.
Tetapi setelah masa tersebut, cukuran bersih menjadi populer di Afghanistan.
Baca Juga: Taliban Minta Maskapai Internasional Segera Lanjutkan Penerbangan ke Kabul, Afghanistan
Selain itu, banyak pria ke salon untuk membuat potongan rambut yang bergaya.
Namun, salah seorang tukang potong rambut yang namanya tak mau disebut mengatakan, hukum yang baru membuat mereka sulit untuk hidup.
“Selama beberapa tahun salon saya merupakan tempat anak muda mencukur rambut seusai keinginan mereka dan terlihat trendi,” katanya.
“Tak ada gunanya melanjutkan pekerjaan ini. Salon dan tempat potong rambut menjuadi bisnis terlarang. Ini pekerjaan saya selama 15 tahun dan sepertinya saya tak bisa melanjutkannya,” tambah tukang potong rambut terebut.
Penulis : Haryo Jati Editor : Fadhilah
Sumber : BBC