Sebut Pemerintah Inggris Sampah, Oposisi Partai Buruh Tolak Minta Maaf
Kompas dunia | 26 September 2021, 21:50 WIBPolitikus Partai Buruh itu menambahkan bahwa ia baru mau minta maaf jika Johnson lebih dulu minta maaf atas komentar-komentarnya pada masa lalu yang disebut homofobik, rasis, serta misoginis.
Boris Johnson sendiri memiliki riwayat panjang terkait komentar ofensif. Ia pernah memanggil warga Papua Nugini “kanibal” dan membandingkan perempuan Muslim yang memakai cadar dengan “kotak pos”.
Partai Konservatif sendiri telah mendominasi parlemen sejak 2010 dengan tiga perdana menteri, David Cameron, Theresa May, serta Boris Johnson.
Keir Starmer, terpilih sebagai pemimpin pada 2020, hendak mengembalikan Partai Buruh menjadi pemimpin parlemen.
Namun, ia juga mendapatkan penentangan di internal partai oleh faksi yang menganggapnya terlalu kompromis dan lebih berpihak pada haluan pemimpin partai yang digantikannya, Jeremy Corbyn.
Baca Juga: Tak Mau Terlibat Apartheid, Siswa Israel Cari Suaka ke Inggris
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press