Lithuania Peringatkan Rakyatnya Buang HP China dan Tak Lagi Membelinya, Ini Alasannya
Kompas dunia | 23 September 2021, 10:36 WIBZALGIRIS, KOMPAS.TV - Lithuania memperingatkan rakyatnya untuk membuang hp China milik mereka. Hal itu diungkapkan Kementerian Pertahanan Lithuania.
Selain itu, mereka juga memperingatkan untuk tak lagi membeli ponsel merek China.
Peringatan itu dikeluarkan berdasarkan laporan Pusat Keamanan Siber Nasional Lithuania setelah menguji hp 5G produksi China.
Baca Juga: Imigran yang Dideportasi dari AS Tiba di Haiti, Kerusuhan Pecah di Bandara
Dilansir dari BBC, mereka mengklaim bahwa salah satu hp Xiaomi telah membuat alat sensor di dalamnya.
Sedangkan HP Huawei disebut memiliki kekurangan untuk masalah keamanan.
“Rekomendasi kami adalah tidak lagi membeli Hp China yang baru, dan menyingkirkan yang sudah dibeli secepatnya,” ujar Wakil Menteri Pertahanan Lithuania Margiris Abukevicius.
Huawei sendiri menegaskan tak ada data yang dikirim secara eksternal.
Sementara itu, Xiaomi mengungkapkan, tak melakukan sensor terhadap komunikasi.
Laporan dari laporan Pusat Keamanan Siber Nasional Lithuania mengatakan, pada hp Xiamoi Mi 10T 5G ditemukan perangkat lunak yang mampu mendeteksi dan menyensor.
Sensor tersebut menyasar antara lain “Bebaskan Tibet”, “Panjang Umur Kemerdekaan Taiwan”, atau “Gerakan Demokrasi”.
Hal itu menyoroti penggunaan lebih dari 449 istilah yang bisa disensor oleh aplikasi sistem hp Xiaomi, termasuk browser internet bawaan.
Di Eropa, pada model tersebut kemampuan ini telah dimatikan, tetapi laporan tersebut menegaskan kemampuan itu bisa diaktivasi kapan saja.
Baca Juga: Amazon Beri Hadiah Mobil dan Rp1,43 M untuk Karyawannya yang Sudah Vaksin
“Perangkat Xiaomi tak menyensor komunikasi kepada atau dari penggunanya,” ujar juru bicara Xiaomi.
“Xiaomi tak pernah membatasi atau memblok kemampun dari pengguna ponsel pintar kami, seperti pencarian, menelpon, browsing di web atau menggunakan perangkat lunak komunikasi pihak ketiga,” tambahnya.
Namun, Penelitian Pusat Keamanan Siber Nasional Lithuania menemukan perangkat Xiaomi mengirimkan data penggunaan telepon terenkripsi ke server di Singapura.
“Ini sangat penting, tak hanya untuk Lithuania tetapi juga seluruh negara yang menggunakan perangkat Xiaomi,” bunyi pernyataan badan tersebut.
Penulis : Haryo Jati Editor : Fadhilah
Sumber : BBC