Taliban Klaim Telah Merebut Lembah Panjshir, Provinsi Terakhir di Luar Wilayah Kekuasan Mereka
Kompas dunia | 7 September 2021, 10:36 WIBLegenda Lembah Tak Tertaklukkan di Afghanistan
Lembah Panjshir yang menakjubkan adalah salah satu provinsi Afghanistan terkecil, namun penuh dengan legenda terbesar.
Medan pegunungannya yang terjal, dihiasi dengan labirin lembah, celah dan gua, menjadi senjata terhebat untuk memukul mundur penjajah.
Tentara Soviet tidak pernah berhasil menaklukkan kawasan ini pada tahun 1980-an. Pada awal kekuasaan Taliban di tahun 1990-an, mereka juga tidak bisa menguasainya.
Baca Juga: Tenda Pencari Suaka Afghanistan di Kebon Sirih Dibongkar Petugas
Lembah yang panjang, dalam, dan berdebu ini membentang sekitar 120 km, di utara ibu kota Afghanistan, Kabul.
Lembah itu dilindungi oleh puncak gunung yang tinggi. Bentang alamnya yang sulit, menjadikan benteng perlindungan alami bagi warga yang tinggal disana.
Hanya ada satu jalan sempit untuk masuk ke kawasan ini. Jalan itu berkelok-kelok di antara singkapan batu besar dan Sungai Panjshir yang berkelok-kelok.
“Ada aspek mistis di seluruh area, bahwa kawasan ini bukan hanya memiliki satu lembah. Begitu Anda masuk ke dalamnya, setidaknya ada 21 sub-lembah lain yang terhubung,” kata Shakib Sharifi, yang tinggal di sana saat masih kecil, tetapi meninggalkan Afghanistan setelah Taliban mengambil kendali.
Di ujung terjauh lembah utama, sebuah jalan setapak mengarah ke Celah Anjoman dan mengarah lebih jauh ke timur akan menuju pegunungan Hindu Kush.
Dalam sejarahnya tentara-tentara Alexander Agung dan Tamerlane dikabaran juga pernah melewati jalan ini.
"Secara historis, Lembah Panjshir juga dikenal untuk pertambangan - termasuk permata semi mulia," kata Elisabeth Leake, profesor sejarah internasional di Universitas Leeds, seperti dikutip dari BBC.
Saat ini, lembah tersebut memiliki bendungan pembangkit listrik tenaga air dan tenaga angin.
Negara AS membantu dalam pembangunan jalan dan menara radio yang menerima sinyal dari Kabul.
Bekas pangkalan udara AS di Bagram, juga berada tidak jauh dari mulut lembah.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/BBC