> >

Taliban Berkuasa, Kaum LGBT Afghanistan Ketakutan akan Diburu

Kompas dunia | 3 September 2021, 20:58 WIB
Bendera pelangi simbol dari LGBT. (Sumber: AP Photo/Emrah Gurel)

PERINGATAN: Artikel ini memuat deskripsi yang mungkin mengerikan bagi pembaca.

KABUL, KOMPAS.TV - Kembali berkuasanya Taliban di Afghanistan membuat kaum LGBT di negara itu merasa ketakutan.

Salah satu yang mengungkapkan kengeriannya adalah Ahmadullah.

Pria berusia 26 tahun itu mengungkapkan bagaimana Taliban memenggal kekasihnya di hari mereka masuk ke Kabul.

“Kami telah berada di restoran untuk makan pagi saat mendengar tentang Taliban,” ujarnya kepada ABC, menceritakan saat Taliban masuk Kabul, Minggu (15/8/2021).

Baca Juga: Baru Melarikan Diri dari Afghanistan, Bocah 5 Tahun Malah Tewas Keracunan setelah Memakan Jamur Liar

“Saya menyuruhnya untuk pulang dan menghubungi saya sesampainya di rumah. Namun, saya tak pernah dihubunginya,” tambah Ahmadullah.

Ia mengatakan, dirinya diberitahu oleh salah seorang teman bahwa kekasihnya diseret dari rumah, dipukuli dan dipenggal di jalan.

Ahmadullah yang kini telah mengganti nama untuk melindungi dirinya, saat ini tengah berada dalam pelarian.

Ia mengaku sempat ditikam di jalan, namun akhirnya bisa selamat.

“Mereka terus mengejar saya. Saya tak ingin mati,” tambah Ahmadullah yang mengganti namanya demi keselamatan dirinya.

Ahmadullah saat ini merupakan salah satu dari 700 LGBT Afghanistan yang coba dievakuasi oleh sebuah grup kecil profesional dari Australia dan negara lainnya.

Baca Juga: Taliban Sinyalkan Ancaman ke India: Kami akan Keraskan Suara untuk Muslim Kashmir

Grup kecil itu berisi 15 orang, termasuk penulis Amerika-Afghanistan dan seorang aktivis LGBT, Nemat Sadat.

Sadat mengatakan, ketika komunitas internasional berjuang untuk menyelamatkan mantan penerjemah, jurnalis, perempuan dan minoritas, hanya sedikit perhatian yang diberikan kepada komunitas LGBT Afghanistan.

Ia saat ini mencoba membantu 325 orang untuk melarikan diri, termasuk Ahmadullah, dan mengajukan petisi kepada Pemerintah Amerika Serikat untuk membantu mereka.

Ahmadullah sendiri dikabarkan sempat mencoba melarikan diri dari Bandara Kabul, namun gagal. Namun ia akhirnya berhasil melarikan diri dari Kabul pada Selasa (31/8/2021) dan kini tengah bersembunyi.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : ABC


TERBARU