> >

Pandemi Jauh dari Selesai, Varian Baru Muncul di Afrika Selatan

Kompas dunia | 31 Agustus 2021, 08:38 WIB
Laboratorium Lembaga Penyakit Tropis Unair Teliti Vaksin Covid 19 (Sumber: KompasTV Surabaya / Kyka Madona)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Para ilmuwan Afrika Selatan telah mendeteksi varian baru virus Corona dengan banyak mutasi, tetapi belum menentukan apakah lebih menular atau mampu mengatasi kekebalan yang diberikan oleh vaksin atau infeksi sebelumnya.

Varian baru itu, yang dikenal sebagai C.1.2, pertama kali terdeteksi pada Mei, dan kini telah menyebar ke sebagian besar provinsi di Afrika Selatan, dan ke tujuh negara lain di Afrika, Eropa, Asia, dan Oseania, menurut penelitian yang belum ditinjau oleh rekan sejawat (peer-reviewed).

Dikutip dari ANTARA, varian baru itu mengandung banyak mutasi yang terkait dengan varian-varian lain virus corona dengan peningkatan penularan dan penurunan sensitivitas terhadap antibodi penetralisir.

Namun, mutasi-mutasi itu muncul dalam campuran yang berbeda-beda dan para ilmuwan belum yakin bagaimana mereka akan mempengaruhi perilaku virus.

Tes laboratorium sedang dilakukan untuk menentukan seberapa baik antibodi bekerja untuk menetralkan virus Corona varian baru C.1.2 tersebut.

Baca Juga: Olahraga Saat Pandemi Naikkan Imun Tubuh

Afrika Selatan adalah negara pertama yang mendeteksi varian Beta, yakni satu dari hanya empat varian virus Corona yang diberi label "perlu perhatian" oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Varian Beta diyakini menyebar lebih mudah daripada versi asli dari virus Corona yang menyebabkan COVID-19, dan ada bukti bahwa vaksin bekerja kurang baik untuk melawan varian Beta. Hal itu telah membuat beberapa negara membatasi perjalanan ke dan dari Afrika Selatan.


Spesialis penyakit menular dan peneliti virus Corona Richard Lessells mengatakan,  kemunculan varian C.1.2 tersebut menunjukkan bahwa "pandemi ini masih jauh dari selesai dan bahwa virus Corona masih terus bermutasi dan berpotensi menjadi lebih kuat dalam menginfeksi".

Dia mengatakan bahwa orang-orang tidak perlu terlalu khawatir pada tahap ini, dan varian dengan lebih banyak mutasi pasti akan muncul semakin lama pandemi ini berlangsung.

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU