> >

Aljazair Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Maroko, Kawasan Maghribi Afrika Runyam

Kompas dunia | 25 Agustus 2021, 12:56 WIB
Menlu Aljazair Ramtane Lamamra pada konferensi pers yang mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Maroko, 24 Agustus 2021. (Sumber: France24 via AFP)

Pihak berwenang Aljazair juga menuduh Gerakan Penentuan Nasib Sendiri Kabylie (MAK) terlibat dalam hukuman mati tanpa pengadilan terhadap seorang pria yang dituduh melakukan pembakaran selama kebakaran hutan baru-baru ini, sebuah insiden yang memicu kemarahan.

Aljazair pekan lalu menuduh Maroko mendukung kelompok itu, yang digolongkan Aljazair sebagai "organisasi teroris".

 

Baca Juga: Normalisasi Hubungan dengan Israel, Maroko Dapat Tawaran Eksklusif Pembelian Senjata dari AS

Perdana Menteri Maroko, Saad-Eddine El Othmani. (Sumber: AP Photo)

"Tindakan permusuhan yang terus-menerus dilakukan oleh Maroko terhadap Aljazair memaksa adanya peninjauan kembali hubungan antara kedua negara," kata kantor kepresidenan Aljazair.

Ia juga mengatakan akan ada "penguatan kontrol keamanan di perbatasan barat" dengan Maroko.

Perbatasan antara Aljazair dan Maroko ditutup sejak 1994.

Mohammad, seorang sopir bus Maroko, menyebut langkah terbaru Aljazair sebagai "keputusan yang buruk".

"Ini seperti memutuskan hubungan dengan tetangga sebelah Anda," katanya kepada AFP seperti dilansir France24.

Kedua negara Afrika Utara itu, Maroko dan Aljazair, bersama dengan Tunisia, sebenarnya bersatu, tambahnya, dengan mengatakan "tidak ada perbedaan, ini terjadi antara pemerintah (saja)".

Menteri luar negeri Aljazair juga menuduh Maroko memimpin "perang media... melawan Aljazair, rakyatnya dan para pemimpinnya".

Namun Lamamra juga mengatakan bantuan konsuler kepada warga kedua negara tidak akan terpengaruh.

Hubungan antara Aljazair dan Maroko penuh keruwetan dalam beberapa dekade terakhir, terutama karena masalah sengketa Sahara Barat.

Maroko menganggap bekas jajahan Spanyol di Sahara Barat itu sebagai bagian integral dari kerajaannya, tetapi Aljazair mendukung gerakan Polisario yang mencari kemerdekaan di sana.

Kesepakatan normalisasi antara Maroko dan Israel pada bulan Desember memicu ketegangan baru antara Rabat dan Aljir karena Amerika Serikat mengakui kedaulatan Maroko atas Sahara Barat sebagai bagian dari kesepakatan tersebut.

Lamamra pada hari Selasa menuduh menteri luar negeri Israel melancarkan "tuduhan tidak masuk akal dan ancaman terselubung" setelah Menlu Israel Yair Lapid menyatakan "kekhawatiran tentang peran yang dimainkan oleh Aljazair di wilayah tersebut".

Pada kunjungan pertamanya ke Maroko sejak negara-negara tersebut menormalkan hubungan, Lapid mengatakan, pernyataannya itu didasarkan pada kekhawatiran bahwa Aljazair "makin mendekat ke Iran", serta "kampanye yang dilancarkan (Aljazair) yang kontra terhadap pengakuan Israel sebagai anggota pengamat Uni Afrika. "

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/France24


TERBARU