> >

Rusia Klaim Presiden Ashraf Ghani Tinggalkan Afghanistan dengan 4 Mobil dan 1 Helikopter Penuh Uang

Kompas dunia | 17 Agustus 2021, 02:24 WIB
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani saat berbicara dalam upacara peringatan Tahun Baru Persia, Nowruz, di istana kepresiden di Kabul, Afghanistan, 21 Maret 2021. Saat Taliban menduduki ibu kota pada Minggu (15/8/2021), Ghani dituding membawa lari uang tunai dalam 4 mobil dan 1 helikopter. (Sumber: AP Photo/Rahmat Gul, File)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Kedutaan Besar Rusia di Kabul pada Senin (16/8/2021) menuding Presiden Afghanistan Ashraf Ghani telah melarikan diri dari Kabul dengan empat mobil dan satu helikopter yang dipenuhi dengan uang tunai. Hal ini dilaporkan kantor berita pemerintah Rusia RIA Novosti.

Associated Press yang menyitir laporan itu menyebutkan, Juru Bicara Kedubes Rusia Nikita Ishchenko mengatakan, “Tumbangnya rezim ini paling fasih ditandai dengan bagaimana Ghani melarikan diri dari Afghanistan: empat mobil yang diisi penuh dengan uang."

"Mereka mencoba memasukkan sejumlah uang lagi ke helikopter, tapi tak muat. Dan sebagian uang (yang tak muat) itu tergeletak di aspal.”  

Saat ditanya menyoal bagaimana ia mengetahui rincian kepergian Ghani, Ishchenko menyahut, “Ya, kami kan bekerja di sini,” tanpa memberi keterangan lebih lanjut.

Klaim Ishchenko belum bisa diverifikasi secara independen.

Baca Juga: Ashraf Ghani Kabur ke Luar Negeri saat Taliban Kuasai Kabul, Warga Afghanistan: Ia Memalukan

Ghani meninggalkan Kabul pada Minggu (15/8/2021) saat Taliban masuk ke ibu kota. Sejumlah laporan media menyebut, sang presiden kabur ke negara tetangga Tajikistan atau Uzbekistan. Namun, belum ada konfirmasi resmi soal keberadaannya.

Utusan Kremlin di Afghanistan Zamir Kabulov pada Senin (16/8/2021) menggambarkan pelarian Ghani dari Kabul sebagai “memalukan”.

“Ia pantas diadili dan dimintai pertanggungjawaban oleh rakyat Afghanistan,” tegasnya.

Mengutip radio Ekho Moskvy, Duta Besar Rusia untuk Afghanistan Dmitry Zhirnov mengatakan, menilai kondisi 24 jam pertama pasca pendudukan Kabul oleh Taliban, situasi di Kabul sekarang lebih baik daripada waktu di bawah Ashraf Ghani.

“Di bawah teroris Taliban, (kondisinya) lebih baik dibandingkan waktu di bawah Ghani,” ujar Zhirnov.

Baca Juga: Profil Ashraf Ghani, Presiden Afghanistan yang Gagal Pertahankan Negara Lalu Kabur ke Luar Negeri

Kritik Moskow atas Ghani, yang pemerintahannya didukung oleh Washington, dilontarkan saat hubungan Rusia dan Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan ketegangan.

Moskow terlibat dalam perang selama 10 tahun di Afghanistan, yang berakhir dengan penarikan pasukan Soviet pada 1989.

Seiring perebutan pengaruh dengan AS di Afghanistan, Rusia lalu kembali ke negara itu sebagai mediator yang menjangkau faksi-faksi setempat yang bertikai.

Rusia juga sempat menggelar sejumlah pembicaraan selama beberapa putaran di Afghanistan. Pembicaraan terbaru berlangsung pada Maret lalu, dan melibatkan Taliban, kendati sebelumnya Rusia menjuluki mereka sebagai kelompok teroris.

 

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU