> >

Peneliti Sebut Antibodi Vaksin Sinovac Turun setelah 6 Bulan, BPOM China Pertimbangkan Dosis Ketiga

Kompas dunia | 27 Juli 2021, 17:13 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. Pemerintah China mempertimbangkan pemberian booster vaksin atau dosis ketiga bagi warganya yang telah menerima dua dosis vaksin Sinovac dan Sinopharm. (Sumber: Humas Kanwilkumham Sulsel)

BioNTech adalah perusahaan yang ikut mengembangkan vaksin Covid-19 bersama Pfizer. Vaksin buatan mereka sering disebut sebagai vaksin Pfizer.

Baca Juga: Pemerintah Harus Lindungi Data Pribadi Peserta Vaksinasi

Kini, pemerintah China berencana memberi nama booster vaksin dari Phosun-BioNTech sebagai vaksin Comirnaty.

Profesor bioteknologi medis Universitas Chang Gung Taiwan, Shih Shin-Ru menyebut langkah itu mengindikasikan pemerintah China sadar vaksin Sinovac dan Sinopharm memiliki level antibodi yang rendah.

“Kupikir ilmuwan di China juga menyadari fakta bahwa level antibodi yang rendah dalam serum vaksin Sinovac atau Sinopharm. Sebab itu, mereka menganjurkan pemerintah China untuk menyuntikkan dosis ketiga sebagai booster,” ujar Shih, dilansir dari Voanews.

Sementara, profesor biomedis Universitas Hong Kong, JIn Dong-Yan menduga, tingkat efikasi vaksin dari China bisa anjlok saat berhadapan dengan berbagai varian Covid-19, terutama varian Delta.

Hal ini berkaca dari penurunan efikasi vaksin Pfizer. Jin menyebut, efikasi vaksin dari China dapat anjlok ke angka 50%. 

Sebab itu, Jin mengatakan, vaksin dosis ketiga atau booster adalah sebuah keharusan.

Baca Juga: 21,2 Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Covid-19 Sinovac Tiba

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Voanews


TERBARU