Melarikan Diri dari Taliban, Puluhan Tentara Afghanistan Menyeberang ke Pakistan
Kompas dunia | 27 Juli 2021, 02:25 WIBISLAMABAD, KOMPAS.TV – Puluhan tentara Afghanistan menyelinap melintasi perbatasan ke Pakistan barat-laut. Tentara Afghanistan melarikan diri setelah pos perbatasan mereka direbut dan dikuasai oleh Taliban. Hal itu diungkapkan militer Pakistan pada Senin (26/7/2021).
Melansir Associated Press, Selasa (27/7/2021), 46 tentara Afghanistan, termasuk 5 perwira, menyeberangi perbatasan pada Minggu (25/7/2021) malam dekat kota perbatasan Pakistan, Chitral di provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Militer Pakistan menyatakan, “Tentara Afghanistan telah disediakan makanan, perlindungan dan perawatan medis yang diperlukan sesuai dengan norma militer yang ditetapkan.”
Militer Pakistan juga menyebut telah menginformasikan otoritas Afghanistan atas perkembangan itu.
Baca Juga: Taliban Kembali Merajai, Tentara Afghanistan Kabur ke Tajikistan, Sejumlah Negara Tutup Konsulat
Namun, pada Senin (26/7/2021), pemerintah Afghanistan membantah pasukannya melintasi perbatasan ke Pakistan.
“Masalah ini tidak benar. Tak ada personel militer Afghanistan yang mencari perlindungan di Pakistan. Sensitivitas yang dimiliki seluruh rakyat Afghanistan terhadap Pakistan, dan terutama militer kami, sudah jelas bagi semua,” tegas Jenderal Ajmal Omer Shinwari, juru bicara Pasukan Pertahanan dan Keamanan Nasional Afghanistan dalam konferensi pers di ibu kota Afghanistan, Kabul.
Baik Pakistan maupun Afghanistan tak menyediakan informasi terkait pertempuran yang terjadi di perbatasan di sisi Afghanistan. Tak menggubris bantahan Afghanistan, militer Pakistan menyatakan bahwa penyeberangan perbatasan militer Afghanistan “telah terkonfirmasi”.
Selama beberapa pekan terakhir, Taliban dalam waktu singkat berhasil menguasai sejumlah wilayah di Afghanistan. Taliban juga merebut perlintasan perbatasan strategis yang berbatasan dengan sejumlah negara tetangga. Taliban bahkan mengancam akan merebut sejumlah ibu kota provinsi.
Sepak terjang Taliban kian cepat seiring penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dan NATO dari Afghanistan hampir mencapai tahap akhir.
Baca Juga: Militer AS Lakukan Serangan Udara ke Taliban, Bentuk Dukungan untuk Tentara Afghanistan
Pemberontak Taliban kini disebut-sebut menguasai sekitar separuh dari seluruh pusat distrik Afghanistan yang berjumlah 419 distrik.
Sementara itu, hubungan antara Afghanistan dan Pakistan sejak lama diwarnai kecurigaan dan ketakpercayaan yang mendalam. Hubungan ini kian memburuk saat Taliban menguasai kota perbatasan Afghanistan di Spin Boldak pada awal bulan ini.
Sejumlah pejabat Afghanistan menuding Islamabad telah menyediakan perlindungan bagi Taliban saat tentara Afghanistan berperang untuk merebut kembali Spin Boldak. Pekan lalu, AS melancarkan serangan udara untuk mendukung tentara Afghanistan di selatan kota Kandahar, sekitar 100 kilometer di barat Spin Boldak.
Pada bulan ini, Kabul juga menarik pulang duta besar (dubes) dan para diplomat seniornya dari Islamabad setelah putri sang dubes yang berusia 26 tahun diserang secara brutal di ibu kota Pakistan. Pakistan masih menampung sekitar 2 juta pengungsi Afghanistan yang melarikan diri dari perang selama puluhan tahun di negara itu.
Baca Juga: Protes Penculikan Putri Dubes, Afghanistan Tarik Diplomat, Mendagri Pakistan Tuduh India Pelakunya
Serangan Taliban kian masif setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan pada pertengahan April lalu bahwa tentara AS dan NATO yang terakhir akan segera meninggalkan Afghanistan.
Sejauh ini, sekitar 2.500 – 3.500 tentara AS dan 7.000 tentara sekutu NATO telah meninggalkan Afghanistan. Tentara yang tersisa akan segera ditarik pulang sebelum 31 Agustus.
Pakistan sendiri membantah tudingan telah membantu Taliban. Pakistan justru menegaskan bahwa pihaknya sukses mendesak para pemberontak Taliban untuk duduk dan membicarakan perdamaian pada tahun lalu.
Sebagai tuduhan balasan, Pakistan juga menuding Afghanistan telah menyembunyikan Taliban Pakistan, kelompok milisi yang terpisah dari Taliban Afghanistan yang telah melakukan sejumlah serangan terhadap militer Pakistan.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press