Kerusuhan di Afrika Selatan, 117 Tewas, 25.000 Tentara Dikerahkan
Kompas dunia | 16 Juli 2021, 01:33 WIBJOHANNESBURG, KOMPAS.TV – Militer Afrika Selatan mengerahkan 25.000 tentaranya pada Kamis (15/7/2021) untuk membantu polisi menangani kerusuhan yang telah berlangsung selama sepekan.
Kerusuhan ini merupakan buntut dari pemenjaraan mantan Presiden Jacob Zuma. Sedikitnya 117 orang tewas terbunuh dalam kerusuhan.
Melansir Associated Press pada Jumat (16/7/2021), pengerahan pasukan itu merupakan salah satu yang terbesar sejak kekuasaan minoritas kulit putih berakhir tahun 1994.
Pada Kamis pagi, sebanyak 10.000 tentara sudah berada di jalanan untuk mengamankan kerusuhan. Sebanyak 12.0000 personel cadangan Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan juga dipanggil.
Konvoi lebih dari 12 kendaraan bersenjata yang mengangkut pasukan bergerak menuju provinsi Gauteng, provinsi dengan populasi paling padat, yang meliputi kota terbesar Johannesburg dan ibu kota Pretoria, Kamis.
Pengerahan pasukan juga menggunakan bus, truk, pesawat terbang dan helikopter ke sejumlah lokasi kerusuhan, terutama di wilayah miskin di provinsi Gauteng dan KwaZulu-Natal.
Baca Juga: Seorang Ibu di Afrika Selatan Lempar Bayinya dari Ketinggian Setelah Gedung Dibakar Massa Penjarah
Kerusuhan meletus pekan lalu setelah Zuma divonis hukuman 15 bulan penjara karena dianggap menghina pengadilan. Zuma mangkir dalam panggilan persidangan untuk bersaksi dalam sidang penyelidikan dugaan korupsi saat ia masih menjabat dari tahun 2009 hingga 2018.
Aksi protes di Gauteng dan KwaZulu-Natal berkembang menjadi pencurian dan penjarahan besar-besaran di kawasan perkotaan. Pihak berwenang telah menangkap lebih dari 2.200 orang terkait pencurian dan vandalisme.
Pejabat menteri di kantor kepresidenan Khumbudzo Ntshavheni menyatakan pada Kamis, sebanyak 117 orang tewas terbunuh. Menurut pihak kepolisian, banyak di antara para korban, tewas terinjak-injak saat toko-toko dijarah.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press