11 Orang Tewas Setelah Tenggak Arak Beras Oplosan di Acara Pemakaman
Kompas dunia | 5 Juli 2021, 10:10 WIBPHNOM PENH, KOMPAS.TV - Sebelas penduduk desa di Kamboja meninggal dunia setelah menenggak arak beras oplosan yang diduga beracun ketika acara pemakaman.
Kejadian ini, jelas petugas kepolisian, Minggu (04/07/2021) menambah panjang daftar kematian akibat alkohol buatan rumah yang dinilai tak aman.
Diketahui dalam dua bulan terakhir terdapat lebih dari 30 orang yang tewas dalam 3 insiden terpisah akibat arak beras racikan rumahan di Kamboja.
Baca Juga: 9 Pelajar Pesta Miras Oplosan, Satu Tewas
Arak beras yang diproduksi sendiri ini mengandung metanol yang dapat membuat ketidaksadaran hingga kebutaan jika tertelan.
"Para korban mengalami pusing setelah meminum arak itu," jelas polisi dikutip dari AFP melalui Straits Times.
Sebelas orang yang menghadiri pemakaman di pesisir provinsi Kampot, Kamboja, Jumat (02/07/2021) telah meninggal akibat miras tersebut. Sementara sepuluh orang lain dirawat di rumah sakit setelah menenggak anggur buatan sendiri.
Baca Juga: Puluhan Napi Nekat Tenggak Oplosan Cairan Disinfektan, Satu Orang Meninggal Dunia
Arak beras produksi rumahan sangat populer dikonsumsi di bagian pedesaan Kamboja. Para warga meminumnya kala menghadiri pesta pernikahan, festival desa, dan pemakaman.
Melansir Kompas.com, pihak kepolisian tengah mengumpulkan sampel arak beras untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Penulis : Danang Suryo Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV