Misteri Kota Kuno Rhinocolura di Mesir yang Dihuni Warga Tak Berhidung
Kompas dunia | 2 Juli 2021, 17:17 WIBKAIRO, KOMPAS.TV - Kota Kuno Rhinocolura yang berada di Mesir memiliki keunikan tersendiri pada para penghuninya. Semua penghuni kota kuno tersebut sama sekali tak memiliki hidung.
Menurut legenda, kota yang juga benteng yang sangat besar itu adalah penjara yang seluruhnya dihuni oleh pencuri dan penjahat.
Pekerjaan para warga tersebut yang membuat kebanyakan dari mereka tak memiliki hidung, karena telah dipotong sebagai hukuman atas kejahatannya.
Kota Rhinocolura ditemukan pada 3.000 tahun lalu di dekat perbatasan Mesir dengan Gaza.
Baca Juga: Perempuan yang Sebabkan Kecelakaan Massal dan Sempat Buron Ditangkap, Tour de France Cabut Tuntutan
Bangsa Yunani menamakan kota itu Rhinocolura yang memiliki arti Hidung Terpotong, karena bentuk muka dari orang-orang yang tinggal di sana.
Menurut ancient-origins.net dikutip dari The Sun, hidung mereka dipotong kemudian dikirim ke Ibu Kota Mesir Kuno karena hukuman atas kejahatan mereka.
Setiap tahanan yang dikirimkan ke Rhicolura akan dihukum seumur hidup.
Mereka akan dikunci di dalam gerbang kota yang dijaga oleh tentara dengan menara setinggi 20,12 meter.
Pemotongan hidung dari para penghuni Rhicolura dilakukan agar siapa pun yang melarikan diri bisa dikenali karena wajah mereka yang cacat.
Menurut para ahli sejarah kuno mesir, hidup di kota itu sangat berat karena kuantitas air yang sedikit di sekitarnya.
Baca Juga: Joe Biden Temui Keluarga Korban Gedung Runtuh di Miami, Masih Berharap Adanya Penyintas
Selain itu kriminal yang berada di sana memimpin kota dengan cara mereka sendiri.
Oleh sebab itu, korban kejahatan di kota tersebut adalah para kriminal itu sendiri.
Rhinocolura diyakini dibangun pada 130 SM, dan sempat dianggap sebagai sebuah mitos.
Namun, karena ada sedikit bukti sejarah dari periode itu, membuat sejumlah ahli mengabaikan kemungkinan kota itu sebagai mitos.
Banyak bukti-bukti bersejarah dari kota benteng itu muncul ribuan tahun setelah area itu dibangun.
Berdasarkan pengakuan Sejarawan Yunani di abad pertama sebelum masehi, Diodorus Siculus, kota itu terletak di gurun yang memanjang antara gurun Mesir kuno dan Tanah Israel.
Ia menuliskan bahwa kota tersebut ditemukan oleh Raja Ethiopia, Actisanes sebagai lokasi pengasingan bagi para pencuri.
Baca Juga: Joe Biden Temui Keluarga Korban Gedung Runtuh di Miami, Masih Berharap Adanya Penyintas
Dalam tulisannya Siculus mengungkapkan orang yang dikirim di sana hidungnya dipotong sebagai hukuman.
Sejarawan kuno Yunani lainnya, Strabo, menuliskan bahwa Rhinocolura dihuni oleh masyarakat Ethiopia yang berusaha menaklukkan Mesir.
Oleh sebab itu, mereka pun dihukum dengan pemotongan hidung.
Selain itu ada beberapa bukti juga, yang mendukung pemotongan hidung sebagai hukuman yang biasa diberlakukan di Mesir kuno.
Penulis : Haryo Jati Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV