Inilah 5 Gedung Runtuh Akibat Konstruksi Bangunan yang Buruk, Salah Satunya Ada Indonesia
Kompas dunia | 9 Juni 2021, 05:32 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Bangunan-bangunan untuk fasilitas publik dapat menjadi tanda peradaban yang lebih maju. Namun, siapa sangka bahwa ada sejumlah bangunan yang ternyata bukan memberi keamanan justru membawa petaka.
Ada sejumlah tragedi yang disebabkan faktor kelalaian manusia mengakibatkan kecelakaan yang memilukan. Berikut adalah daftar bangunan-bangunan yang runtuh akibat konstruksi bangunan yang buruk;
1. Rana Plaza (Bangladesh-2013)
Gedung Rana Plaza merupakan kompleks pabrik garmen, bank, apartemen, dan toko yang terdiri dari delapan lantai. Secara mengejutakan, pada tanggal 24 April 2013 pukul 08.30 waktu setempat, gedung yang terletak di Savar, Dhaka, Bangladesh tersebut ambruk.
Sehari sebelum tragedi, sudah ditemukan keretakan dalam bangunan gedung. Pihak berwenang langsung melarang warga untuk keluar masuk ke gedung tersebut karena diperkirakan sudah tidak aman. Tetapi pemilik pabrik tidak menghiraukan larangan tersebut dan tetap meminta para pekerja bekerja seperti biasa.
Diketahui, pabrik garmen (Rana Plaza) milik Mohammed Sohel Rana tersebut tidak dibangun sesuai dengan peraturan yang ada dan tanpa izin. Rana dan ayahnya kemudian ditangkap pada Minggu, 28 April 2013.
Akibat dari runtuhnya gedung tersebut, diperkirakan lebih dari 500 korban meninggal dan setidaknya 2.437 orang berhasil selamat.
Baca Juga: Bayi Ditemukan Hidup di Bawah Bangunan Runtuh Mesir yang Menewaskan 25 Orang
2. Mall Sampoong (Korea Selatan-1995)
Mall atau Departement Store Sampoong runtuh pada 29 Juni 1995. Runtuhnya Mall Sampoong sendiri disebut sebagai “The Largest Peacetime Disaster in South Korean History”.
Mall Sampoong yang didirikan di distrik Seocho-gu, Seoul pada tahun 1989 itu menjadi ikon kemajuan kota Seoul.
Mall tersebut kemudian runtuh setelah lebih kurang lima tahun beroperasi. Total korban meninggal disebutkan sebanyak 501 orang sedangkan 937 lainnya mengalami luka berat dan ringan.
Dari hasil penyelidikan, mengarah pada ditemukannya praktek korupsi besar-besaran dalam tubuh perusahaan. Beberapa petugas kebersihan dan staff dinyatakan bersalah karena terbukti menerima suap dari perusahaan.
Pejabat kota dan mantan kepala administrasi kota juga ditahan, karena kelalaian mereka dalam memeriksa kelayakan bangunan dan mengizinkan penggunaan materil bangunan yang kurang terjamin keamanannya.
3. Royal Plaza Hotel (Thailand-1993)
Pada tanggal 13 agustus 1993 Royal Plaza Hotel yang berada di kota Nakhon Ratchasima (Khorat) Thailand runtuh. Setidaknya, ada 137 orang tewas dan 227 lainnya luka-luka.
Bangunan yang terdiri dari 6 lantai ini runtuh hanya dalam waktu kurang dari 10 detik. Bangunan tersebut hanya menyisakan lift yang dibangun secara terpisah.
Diketahui, saat kejadian hotel tersebut sedang ramai digunakan untuk acara pertemuan dan seminar. Salah satu seminarnya melibatkan seorang guru besar dan juga ada pertemuan perusahaan minyak Thailand.
Runtuhnya bangunan tersebut disebabkan struktur gedungnya tidak memenuhi standar kelayakan. Salah satunya, pada tahun 1990 ada penambahan tiga lantai tanpa pemberitahuan ke instansi terkait.
4. Apartemen Lotus Riverside (China-2009)
Peristiwa gedung apartemen Lotus Riverside berlantai 13 di Shanghai , China runtuh pada tahun 2009. Dari runtuhnya gedung tersebut menewaskan satu orang pekerja.
Adapun, bangunan gedung tersebut runtuh dalam keadaan utuh. Hal itu karena runtuhnya bangunan bersumber pada tanah yang labil dan gembur.
Insiden itu juga memunculkan kembali kontroversi tentang kepatuhan terhadap langkah-langkah standar keamanan gedung-gedung di China.
Para ahli berpendapat bahwa pilar-pilar gedung itu dibangun dengan buruk. Mereka seharusnya ditanam jauh ke dalam tanah, mengingat kondisi tanah tidak stabil dan dekat dengan sumber air. Akibatnya, bangunan tersebut terlihat seperti "tercabut".
Agensi Xinhua menuntut pabrikan Meidu Shanghai Real Estate, yang saat itu tengah berada di bawah pengawasan ketat. Para perencana dan konstruktor bangunan juga diselidiki.
Banyak ahli menuduh pejabat korup mengantongi uang untuk bangunan umum, membiarkan penggunaan bahan yang jelek dan mengabaikan pemeriksaan keamanan.
5. Gedung di Slipi (Indonesia-2020)
Gedung empat lantai yang berada di Jalan Brigjen Katamso, Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, roboh. Peristiwa itu terjadi pada 6 Januari 2020. Diketahui, gedung tersebut tidak pernah mendapatkan perawatan (maintenance) sejak dibeli pada 1997.
Bukan hanya roboh, gedung tersebut bahkan ambles dari lantai teratas sampai ke lantai kedua gedung. Adapun lantai dasar gedung yang dijadikan minimarket terlihat tidak hancur sepenuhnya. Tidak ada korban jiwa, namun ada beberapa kendaraan tertimpa reruntuhan.
Diketahui, korosi besi diduga menjadi penyebab robohnya bangunan itu. Salah satu sumbernya yaitu, air hujan masuk ke dalam struktur beton sehingga sambungan-sambungan tiang itu telah mengalami pelapukan.
Baca Juga: Gedung Tinggi Bergetar di China Bukan yang Pertama, Ada yang Sampai Runtuh
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV