> >

Skandal Wawancara Putri Diana di BBC, Martin Bashir: Wawancara Itu Tidak Menyakiti Diana

Kompas dunia | 23 Mei 2021, 15:06 WIB
Putri Diana saat diwawancarai oleh jurnalis BBC Martin Bashir dalam program 'Panorama' pada tahun 1995 silam. (Sumber: Tim Graham/Corbis/Getty Images)

LONDON, KOMPAS.TV – Martin Bashir, jurnalis BBC yang mewawancarai Putri Diana dalam program ‘Panorama’ menyatakan, dirinya tak pernah berniat melukai Diana, Princess of Wales, melalui wawancara yang dilakukannya.

Reputasi Bashir hancur, menyusul laporan pensiunan hakim Lord Dyson yang menyelidiki skandal wawancara itu. Laporan Dyson menyebut Bashir melakukan ‘perilaku curang’ demi mendapatkan wawancara eksklusifnya itu.

Melansir The Guardian, Minggu (23/5/2021), Bashir menyatakan bahwa Diana tidak pernah tak senang dengan isi wawancara yang dilakukannya. Bashir bahkan mengklaim, dirinya dan Diana tetap berteman setelah wawancara itu. Diana bahkan sempat mengunjungi Deborah saat istri Bashir itu melahirkan anak ketiga mereka di Rumah Sakit St George di Tooting, London selatan.

“Saya tidak pernah ingin menyakiti Diana dengan cara apa pun dan saya tidak percaya kami telah melakukannya,” kata Bashir pada Sunday Times.

Baca Juga: Buntut Penyelidikan Skandal Wawancara Putri Diana, Mantan Dirjen BBC Mundur

“Semua yang kami lakukan terkait wawancara itu sesuai dengan apa yang diinginkan Diana, mulai dari saat ia ingin memberi tahu istana, saat wawancara itu disiarkan, sampai ke isi wawancara,” papar Bashir. “Keluarga saya dan saya mencintai Diana.”

Bashir menyatakan penyesalan mendalam pada Duke of Cambridge (Pangeran William) dan Duke of Sussex (Pangeran Harry). Namun, ia membantah tudingan William bahwa ia telah menjadi penyebab isolasi dan paranoia Diana.

“Bahkan di awal tahun 1990an, beredar cerita-cerita dan rekaman telepon yang disadap. Saya bukan sumber dari itu semua,” tegasnya.

Baca Juga: Integritas BBC Dipertanyakan Terkait Wawancara Mendiang Putri Diana yang Kontroversial

Adik lelaki Diana, Earl Charles Spencer, menyatakan bahwa ia telah menarik batas tegas antara wawancara itu dengan kematian kakaknya, dan mengklaim bahwa aksi Bashir telah mengakibatkan Diana menyerahkan rincian keamanan kerajaannya.

Bashir, yang meninggalkan BBC pekan lalu karena alasan kesehatan, mengatakan, “Saya rasa saya tak bisa disalahkan atas banyak hal lain dalam hidup Diana, dan masalah-masalah kompleks terkait keputusan-keputusan itu.”

“Saya bisa memahami mengapa Earl of Spencer berkomentar seperti itu, tapi mengaitkan tragedi itu, juga hubungan yang sulit antara keluarga kerajaan dengan media Inggris di pundak saya, rasanya agak tak masuk akal,” kata Bashir. “Saran bahwa saya satu-satunya yang bertanggung jawab, tak masuk akal dan tak adil.”

Baca Juga: BBC Tunjuk Hakim Senior Pimpin Penyelidikan Wawancara Kontroversial Putri Diana

Dalam laporan Lord Dyson, Bashir dituding telah menunjukkan dokumen bank palsu milik anggota keluarga kerajaan pada Charles Spencer untuk memanipulasi Diana agar bersedia diwawancara.

“Jelas saya menyesal, itu salah. Tapi itu tidak ada hubungannya dengan apa-apa. Tak ada hubungannya dengan Diana, tak ada hubungannya dengan wawancara itu.”

Bashir kini khawatir, skandal itu justru akan mengaburkan isi hati Diana dalam wawancara itu.

Baca Juga: Pangeran William Sambut Baik Penyelidikan Atas Wawancara Putri Diana tahun 1995

“Dia seorang putri pelopor. Ungkapan kesedihannya dalam pernikahannya, pengakuannya tentang penyakit kejiwaan, itu sungguh luar biasa! Dan kedua putranya kini memperjuangkan kesehatan mental,” kata Bashir.

“Saya tak mengerti tujuan (penyelidikan) ini pada akhirnya? Oke, mungkin ingin menghancurkan saya. Tapi di luar ini semua, apa maksudnya?!”

 “Salah satu yang paling menyedihkan dari ini semua adalah bahwa segala perkataan Diana nyaris tak diperhatikan sama sekali.”

Sebelumnya, mantan Direktur Jenderal BBC Tony Hall mundur sebagai Kepala Galeri Nasional Inggris setelah dikritik habis-habisan dalam laporan Dyson bahwa penyelidikan skandal wawancara yang dilakukannya, sangat tak efektif.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Zaki-Amrullah

Sumber : Kompas TV


TERBARU