> >

Wisata Vaksinasi Mulai Bermunculan di Beberapa Negara, Bagaimana Tinjauannya Secara Etis?

Kompas dunia | 19 Mei 2021, 15:27 WIB
Para turis dari Amerika Latin tampak mengantri demi mendapatkan vaksinasi di stan vaksinasi di South Beach, Florida, Amerika Serikat, Minggu (9/5/2021). (Sumber: AFP/Eva Marie Uzcategui)

Sejumlah destinasi lain juga menawarkan vaksinasi, termasuk Serbia, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, hingga Maladewa.

Bintang Bollywood Shraddha Kapoor mengunggah foto dirinya tengah melakukan yoga di sebuah resor di Maladewa pada pertengahan April lalu. (Sumber: Instagram)

Maladewa yang terdiri ratusan pulau cantik di Samudera Hindia, berencana memberlakukan paket 3V bagi para pelancong: visit, vaccination, vacation (datang, vaksinasi, liburan).

"Kampanye 3V adalah bentuk penghargaan bagi para turis yang memutuskan untuk mengunjungi Maladewa pada saat dunia sedang tertutup, dan menyebarkan pesan bahwa sertifikat vaksinasi adalah jalan ke depan," kata Kementerian Turisme Maladewa dalam emailnya kepada BBC.

"Kami beruntung, karena negara kami terdiri dari pulau-pulau yang tersebar secara geografis, dan kami juga telah memiliki protokol yang sudah teruji dan terbukti di resor-resor kami."

Kelebihan Pasokan Vaksin

Serbia sempat menawarkan kelebihan pasokan vaksinnya pada orang asing. Namun, pemerintah Serbia kemudian menghentikan praktik tersebut dan berusaha meningkatkan vaksinasi di dalam negeri sendiri.

Sementara di AS, negara-negara bagian dengan populasi migran dan warga tanpa dokumen yang besar seperti California, Texas, dan New York, aturan vaksinasi dan karantina yang longgar dimanfaatkan oleh sejumlah pendatang dari Kanada dan Amerika Latin.

Seorang perempuan menunjukkan paspornya saat mengantri vaksinasi di South Beach, Florida, Amerika Serikat, Minggu (9/5/2021). (Sumber: AFP/Eva Marie Uzcategui)

Seorang pemandu acara televisi asal Meksiko Juan Jose Origel yang berusia 73 tahun, berhasil mendapatkan suntikan vaksin di Miami.

Vaksinasi Origel terbilang kontroversial, karena ia divaksinasi pada bulan Januari, saat para staf medis dan pekerja garis depan – yang menjadi prioritas penerima vaksin – Meksiko belum mendapatkan vaksin.

Kontroversi Etika Vaksinasi

Sejumlah kalangan menilai, vaksinasi yang diperoleh dengan membayar untuk menyalip antrean vaksinasi, dijabarkan sebagai langkah yang “diragukan secara moral”. Ini mengingat adanya ketidaksetaraan dalam distribusi vaksin di seluruh dunia.

Baca Juga: Program Vaksinasi India Terhalang Kesenjangan Ekonomi

Organisasi Kesehatan Dunia WHO menyebut, vaksinasi diprioritaskan bagi para tenaga kesehatan yang berisiko, orang tua dan kelompok yang paling rentan.

Di saat yang sama, WHO juga merekomendasikan supaya ada pasokan vaksin yang cukup untuk melawan wabah lokal. Dan, pasokan tampaknya tidak menjadi masalah di negara-negara yang menawarkan pasokan vaksin bagi para pendatang maupun pelancong.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU