Di Tengah Pandemi, Afrika Selatan Alami Skandal Kerajaan Kontroversial Seputar Penerus Raja Zulu
Kompas dunia | 9 Mei 2021, 08:00 WIBCAPETOWN, KOMPAS.TV – Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, Afrika Selatan kini memiliki seorang raja Zulu baru. Namun, klaim Pangeran Misuzulu Zulu atas tahta kerajaan Zulu, ternyata dipertanyakan sejumlah anggota keluarga kerajaan lainnya.
Melansir The Associated Press, Sabtu (8/5/2021), kontroversi seputar siapa raja Zulu selanjutnya mencuat, menyusul kematian Raja Goodwill Zwelithini – yang berkuasa sejak tahun 1968 silam – pada Maret lalu. Peran Raja Zulu, meski sebagian besar bersifat seremonial, terbilang sangat penting bagi Afrika Selatan dan 12 juta warga Zulu.
Raja Zwelithini menunjuk salah seorang istrinya, Ratu Mantfombi Shiyiwe Dlamini Zulu, sebagai “pemimpin interim kerajaan Zulu” dalam wasiatnya. Namun, sang ratu meninggal dunia setelah menyandang gelar terhormat itu hanya selama sebulan, hingga suksesi kerajaan pun kacau.
Baca Juga: Baru Dijadikan Pemimpin Interim Kerajaan Zulu, Sang Ratu Meninggal Dunia
Kekisruhan itu pecah pada Jumat malam (7/5/2021) pada pembacaan wasiat Ratu Mantfombi, beberapa jam setelah sang ratu dimakamkan. Wasiat sang ratu menyebut Pangeran Misuzulu (46), putra sulungnya bersama Raja Zwelithini, sebagai ahli waris dan raja selanjutnya.
Namun, pangeran lain keberatan dan menginterupsi pengumuman wasiat di Istana Kerajaan KwaKhangelamankengane di provinsi KwaZulu-Natal di Afrika Selatan itu. Dua putri raja yang lain juga mempertanyakan apakah wasiat sang raja memberikan kuasa pada Ratu Mantfombi untuk menunjuk seorang pengganti setelah kematian sang ratu.
Baca Juga: Raja Zulu Meninggal, Disebut Visioner dan Hidupkan Lagi Tradisi Tes Keperawanan
Raja Zwelithini dikabarkan memiliki 28 orang anak dari banyak istri, dan Ratu Mantfombi bukan istri pertamanya. Sejak kematian sang raja, perselisihan seputar suksesi telah memanas, dan skandal kerajaan ini menjadi konsumsi rakyat Afrika Selatan.
Selain perselisihan, nasib aset raja dan tanah luas yang secara tradisional dimiliki rakyat Zulu yang kini disimpan dalam sebuah dana perwalian, juga menjadi sorotan. Dana perwalian itu dikabarkan mengendalikan hampir 30% tanah di provinsi KwaZulu-Natal, atau sekitar 28.000 kilometer persegi. Raja menjadi satu-satunya wali.
Pada Jumat (7/5/2021), Pangeran Misuzulu, yang tampil mengenakan atribut ikat kepala tradisional dari kulit macan tutul yang diperuntukkan bagi anggota dan petinggi kerajaan, menyerukan persatuan di kalangan anggota kerajaan Zulu.
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV