> >

Protes Pengakuan Genosida Armenia oleh AS, Turki Panggil Dubes AS

Kompas dunia | 26 April 2021, 02:45 WIB
Barisan bendera Turki dan sebuah poster bergambar Mustafa Kemal Ataturk, pendiri Turki modern, menghiasi jalanan di depan kedutaan besar Amerika Serikat (AS) di Ankara, Turki, pada Minggu (25/4/2021). (Sumber: AP Photo/Burhan Ozbilici)

ISTANBUL, KOMPAS.TV – Kementerian Luar Negeri Turki telah memanggil duta besar Amerika Serikat (AS) di Ankara untuk memprotes pengakuan AS atas deportasi dan pembunuhan rakyat Armenia selama masa kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah atau Turki sebagai “genosida”.

Pada Sabtu malam (24/4/2021), Wakil Menteri Luar Negeri Turki Sedat Onal bertemu dengan duta besar AS untuk Turki David Satterfield untuk menyatakan kecaman keras Ankara.

“Pernyataan AS tersebut tidak memiliki dasar hukum dalam kaitannya dengan hukum internasional dan telah melukai rakyat Turki, membuka luka yang sulit diperbaiki dalam hubungan kami,” demikian bunyi pernyataan kementerian luar negeri Turki seperti dilansir dari Associated Press, Minggu (25/4/2021).

Baca Juga: Tolak Genosida Armenia, Turki Minta Amerika Serikat “Ngaca” pada Sejarahnya Sendiri

Pada Sabtu (24/4/2021), Presiden AS Joe Biden mengakui bahwa peristiwa yang terjadi pada tahun 1915 dan menewaskan sekitar 1,5 juta rakyat Armenia di bawah kekuasaan Kesultanan Turki sebagai genosida.

“Kami melihat luka itu. Kami menegaskan sejarah. Kami melakukan ini bukan untuk menyalahkan, tapi untuk memastikan bahwa apa yang telah terjadi tidak akan pernah terulang lagi,” demikian bunyi pernyataan kepresidenan AS.

Pernyataan Gedung Putih itu segera memicu kecaman dari para pejabat Turki, meskipun Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sendiri belum membalas berkomentar.

Baca Juga: Joe Biden Resmi Nyatakan Akui Genosida Armenia oleh Kesultanan Ottoman, Turki Menolak Keras

Turki menolak penggunaan kata “genosida”, dan mengatakan bahwa rakyat Turki dan Armenia sama-sama tewas terbunuh dalam Perang Dunia ke-1.

Turki juga meminta komisi sejarah gabungan untuk menyelidiki peristiwa tersebut. Selama bertahun-tahun, sejumlah presiden AS menghindari penyebutan kata “genosida” untuk menggambarkan apa yang oleh rakyat Armenia disebut sebagai “Meds Yeghers”, atau “Kejahatan Besar”.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU