> >

Erdogan Tarik Turki dari Perjanjian Kerja Sama Perangi Kekerasan pada Wanita

Kompas dunia | 20 Maret 2021, 12:17 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Sumber: AP Photo)

Baca Juga: Polisi Turki Tahan 13 Orang Karena Dianggap Menghina Erdogan Saat Berunjuk Rasa di Hari Perempuan

“Sistem peradilan kami dinamis dan cukup kuat untuk menerapkan peraturan baru sesuai kebutuhan,” tambahnya, tanpa menjelaskan alasan penarikan tersebut.

Kaum konservatif di Turki menganggap perjanjian kerja sama itu merusak struktur keluarga dan mendorong kekerasan.

Mereka menolak prinsip kesetaraan gender dalam Konvensi Istanbul dan melihatnya sebagai usaha mempromosikan homoseksualitas, mengingat prinsip non-diskriminasi atas dasar orientasi seksual.

Baca Juga: Anak Junta Militer Myanmar Jadi Buruan Demonstran di Luar Negeri

Sikap Turki yang menarik diri dari perjanjian ini terbilang mengejutkan. Erdogan sempat mengutuk kekerasan terhadap wanita, termasuk mengatakan bahwa pemerintah akan berusaha sekeras mungkin memberantas kekerasan terhadap wanita.

Sementara pemerintahannya dikritik tak cukup berusaha menghadapi kekerasan terhadap wanita dan kekerasan rumah tangga.

Berdasarkan data WHO, menunjukkan 38 persen wanita di Turki menjadi sasaran kekerasan pasangannya. Sedangkan di seluruh Eropa jumlahnya adalah 25 persen.

Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU