> >

Kebohongan Murid Jadi Penyebab Kasus Guru di Prancis yang Dipenggal Tahun Lalu karena Karikatur Nabi

Kompas dunia | 9 Maret 2021, 17:33 WIB
Warga Prancis menyalakan lilin di Paris, Minggu (18/10) sebagai tanda duka cita atas pemenggalan seorang guru sejarah usai mendiskusikan karikatur Nabi Muhammad di kelasnya, (Sumber: AP Photo)

PARIS, KOMPAS.TV – Pada Oktober 2020 lalu, daratan Prancis memanas akibat kasus pemenggalan terhadap guru bernama Samuel Paty akibat menunjukkan karikatur Nabi Muhammad saat mengajar tentang kebebasan berbicara.

Ternyata, ada fakta baru yang terkuak dalam kasus ini.

Pelajar perempuan berusia 13 tahun yang tak disebutkan namanya ini, sebelumnya mengaku menyebarkan informasi bahwa Samuel Paty meminta para murid yang beragama Islam untuk keluar dari kelas.

Baca Juga: Pria Bersenjata Bunuh 3 Polisi Prancis, Diduga Ektremis yang Percaya Kiamat Sudah Dekat

Namun, melalui pengacaranya, sang bocah mengakau bahkan tidak ada dalam kelas tersebut.

"Dia berbohong karena merasa terjebak setelah teman-teman sekelasnya meminta dia menjadi juru bicara," kata pengacara pelajar tersebut, Mbeko Tabula, yang dilansir BBC dari AFP.

Akibat cerita bohong itu, membuat ayah dari pelajar itu mengajukan gugatan hukum dan menyulut kampanye kebencian di media sosial.

Akibat pengakuannya tersebut, pelajar itu didakwa melakukan pencemaran nama baik sedangkan sang ayah didakwa terlibat pembunuhan.

Baca Juga: Rasisme di Prancis, Runner-Up Miss France 2021 Mendapat Serangan Antisemitisme

Jaksa yang mengusut kasus itu menemukan ada hubungan antara hasutan di media sosial dan pelaku pembunuhan tak lama setelah Samuel Paty dibunuh.

Penulis : Rizky-L-Pratama

Sumber : Kompas TV


TERBARU