Alami Rasisme dan Ingin Bunuh Diri, 5 Fakta Ini Terungkap dari Wawancara Pangeran Harry dan Meghan
Kompas dunia | 9 Maret 2021, 07:00 WIBLONDON, KOMPAS.TV – Wawancara ekslusif yang dilakukan pemandu televisi kondang Oprah Winfrey pada pasangan Pangeran Harry dan Meghan, Duchess of Sussex, mengungkap sejumlah fakta dan dugaan akan peristiwa-peristiwa yang terjadi di balik keluarga kerajaan Inggris.
Hingga kini, istana Buckingham belum memberikan tanggapan terkait wawancara yang ditonton jutaan permisa di seluruh dunia itu.
Berikut 5 fakta yang terungkap dari wawancara tersebut seperti dirangkum oleh Associated Press:
1) Meghan Mengalami Rasisme
Meghan, yang merupakan seorang keturunan ras campuran, mengatakan, sebelum ia melahirkan putranya Archie, pihak kerajaan sempat membicarakan dan mengkhawatirkan tentang seberapa gelap kulit putra mereka saat ia lahir nanti.
Pangeran Harry mengiyakan bahwa memang ada pembicaraan tentang seperti apa rupa putranya kelak. Pangeran Harry tak akan mengungkap siapa saja yang terlibat dalam pembicaraan rasis ini, namun Winfrey menyebut bahwa Ratu Elizabeth II dan suaminya, Pangeran Philip, tidak terlibat.
Baca Juga: Meghan Markle Ungkapkan Tentang Tindakan Rasis dan Keinginan Untuk Bunuh Diri
Meghan juga menyatakan, ia menerima perlakuan berbeda dari media Inggris dibandingkan dengan istri Pangeran William, Catherine. Media Inggris bahkan dengan kasar menjuluki Catherine dengan “Waity Katie”, merujuk pada lamanya pasangan itu berpacaran.
“Meski saya tak bisa menggambarkan betapa kasarnya sebutan itu, tapi ini hal yang berbeda,” ujar Meghan. “Kasar dan rasis itu tidak sama.”
2) Meghan Sempat Ingin Bunuh Diri
Meghan yang merasa terkurung dan tak bahagia di dalam keluarga kerajaan, sampai pada titik yang ia gambarkan sebagai, “Saya hanya tak ingin hidup lagi.”
“Dan pikiran ini terus ada, sangat jelas dan nyata, dan menakutkan,” akunya.
Baca Juga: Sebut Keluarga Kerajaan Rusak Kesehatan Mentalnya, Meghan Markle: Saya Tidak Ingin Hidup Lagi
Meghan sempat mencari pertolongan dari divisi sumber daya manusia kerajaan, namun tak mendapatkannya.
“Saya meminta bantuan pada institusi kerajaan dan bilang bahwa saya perlu pergi ke suatu tempat untuk mencari pertolongan terkait kondisi mental saya,” kenang Meghan. “Dan mereka bilang saya tidak bisa melakukan itu, karena itu tidak baik untuk institusi kerajaan.”
3) Pangeran Harry Merasa Terjebak
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV