Potret Sungai Emas Amazon yang Diabadikan NASA, Ini Fakta yang Sebenarnya
Kompas dunia | 13 Februari 2021, 09:04 WIBSOLO, KOMPAS.TV – Badan Antaraksi Amerika Serikat (NASA) pada akhir tahun lalu merilis foto sungai emas di Amazon, Peru. Meski terlihat indah, namun itu bukanlah emas yang sesungguhnya.
Foto yang diabadikan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) tersebut, terlihat seperti sungai yang dialiri dengan emas murni. Tapi siapa sangka, kilauan indah seperti sungai emas itu ternyata hanya fatamorgana.
Baca Juga: Varian Baru Covid-19 Ditemukan di Amazon Brasil, Diklaim Tiga Kali Lebih Berbahaya
Kilauan berwarna emas tersebut hanyalah ratusan lubang bekas pencarian emas yang penuh dengan lumpur beracun. Pantulan sinar matahari yang mengenai lubang membuat sungai di kawasan hutan Amazon seperti dialiri emas.
Menurut Earth Observatory NASA yang dilansir dari Kompas.com, setiap kolam yang berkilau adalah lubang pencarian emas yang kemungkinan digali oleh penambang independen yang mencari harta kuno Amazon.
Baca Juga: Bencana Banjir Bandang India Akibat Patahnya Gletser, Bukti Nyata Pemanasan Global
"Setiap lubang dikelilingi oleh area yang tak bervegetasi dan mengikuti aliran sungai kuno yang menyimpan sedimen, termasuk emas," ungkap Justin Wilkinson, penulis Earth Observatory seperti dikutip dari Live Science, Jumat (12/2/2021).
Sungai yang ada di dalam gambar merupakan wilayah negara bagian Madre de Dios di Peru. Negara tersebut merupakan rumah bagi salah satu industri pertambangan emas independen terbesar di Bumi.
Kurang lebih ada 30.000 penambang emas skala kecil yang bekerja di luar peraturan pemerintah melakukan kerja ilegal di kawasan sungai Amazon.
Baca Juga: Banjir Bandang Bukit Es Himalaya di India, Bagaimana Bisa Terjadi?
Mereka melakukan penambangan menggunakan alat berat seperti eskavator dan truk sampah untuk mengobrak-abrik hutan hujan Amazon dengan demi menggali emas di bawahnya.
Penambangan ilegal memang bisa menjadi keuntungan bagi pekerja miskin di Madre de Dios, namun merugikan Amazon.
Sebuah studi 2011 yang dipublikasikan di jurnal PLOS One menyebut kalau penambangan emas adalah satu-satunya penyebab deforestasi terbesar di wilayah tersebut.
Selain itu, penambangan ilegal yang tak diatur ini juga menimbulkan risiko kesehatan bagi masyarakat lokal.
Baca Juga: Virus Nipah: Apakah Bakal Jadi Pandemi Selanjutnya?
Pasalnya, penambang mencampur sedimen dengan merkuri untuk memisahkan emas dari mineral lain. Akibatnya, sekitar 55 ton merkuri berakhir di sungai atau atmosfer setiap tahun.
Penduduk lokal yang makan banyak ikan dari sungai-sungai tercemat ini tiga kali lebih mungkin mengalami keracunan merkuri.
Sungai di Madre de Dios, Amazon hanyalah sungai emas yang indah dan berkilauan dari luar angkasa. Namun ternyata menyimpan berbagai fakta yang menyedihkan.
Penulis : Rizky-L-Pratama
Sumber : Kompas TV