Eks Tahanan Ungkap Pemerkosaan dan Penyiksaan di Kamp Muslim Uighur, Diperlakukan Seperti Binatang
Kompas dunia | 6 Februari 2021, 16:19 WIBBaca Juga: Kasus Covid-19 di India Menurun Drastis, Hal Ini Diyakini Sebagai Penentunya
Dia kemudian dibebaskan karena memiliki penyakit maag yang parah. Tak lama kemudian dia dikembalikan ke kamp.
Ternyata kamp tersebut semakin seperti penjara. Mereka digunduli saat kembali masuk ke dalam kamp penahanan tersebut.
“Pertama mereka membuka baju sata. Kemudian mencabut anting saya, sehingga kuping saying berdarah. Tetapi saya tak merasa sakit,” tuturnya.
Baca Juga: Sapi Limosin di Inggris Tembus Harga Jual Termahal Rp 5 Miliar
“Saya measa kasihan dengan salah satu orang tua, seorang nenek-nenek. Mereka merobek semua yang dia pakai dan dia terus terjatuh. Mereka terus mendorong mereka dan menariknya. Bagaimana Anda bisa memperlakukan ibu-ibu seperti itu,” tambah dia.
Tursenay juga mengungkapkan semua wanita yang berusia di bawah 40 tahun diperkosa.
“Semua di kamp merasakannya. Begitu juga saya. Saya juga dipukuli, ditendang dan diinjak. Begitu banyak di bagian pribadi saya, sehingga saya berdarah. Sejak itu, ovarium saya harus diangkat,” katanya.
Baca Juga: Utusan PBB Temui Militer Myanmar, Kutuk Kudeta yang Terjadi
Setelah sembilan bulan, akhirnya Tursenay dibebaskan. Dia pun lari dari China dengan bantuan Proyek Hak Asasi Manusia Uighur.
Dia pun menegaskan tak akan memaafkan apa yang mereka perbuat kepada dirinya.
“Saya kemudian menyadari tak ada yang namanya orang China baik. Penyiksaan, baik mental dan fisik. Mereka tak memiliki hati,” katanya.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV