> >

Kudeta Myanmar: Pemimpin Kudeta 1 Februari Jenderal Min Aung Hlaing Akhirnya Buka Suara

Kompas dunia | 3 Februari 2021, 07:10 WIB
Penguasa militer tertinggi Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing saat memimpin rapat kabinet pertama pasca kudeta militer terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi 1 Februari lalu. Pada pernyataan publik pertamanya sejak kudeta, Jenderal Hlaing mengatakan pengambilalihan oleh militer itu “sejalan dengan hukum” setelah pemerintah dianggap gagal menindaklanjuti berbagai keluhan kecurangan pemilu. (Sumber: Straits Times/AFP)

Di Washington DC, kementerian luar negeri AS menyimpulkan bahwa “Aung San Suu Kyi, pemimpin partai berkuasa di Myanmar dan Win Myint, presiden terpilih, dijatuhkan melalui kudeta militer,”

Kesimpulan itu artinya pemerintah Amerika Serikat tidak bisa memberi bantuan kepada pemerintah Myanmar, walau dampak hal itu hanya akan simbolis belaka karena seluruh bantuan AS selama ini disalurkan melalui lembaga non-pemerintah.

Militer Myanmar sendiri saat ini berada di bawah sanksi AS atas tindakan mereka terhadap kelompok minoritas Rohingya yang dianggap brutal

Baca Juga: Kudeta Myanmar: Kuasai Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif, Militer Umumkan Pemilu Tahun Depan

Sebuah pernyataan muncul di akun resmi Liga Nasional Untuk Demokrasi, yang merupakan partai Aung San Suu Kyi, mendesak pembebasan Suu Kyi, presiden Win Myint, dan seluruh anggota partai yang ditahan.

Selain itu, NLD mendesak militer “mengakui hasil terkonfirmasi dari pemilihan umum tahun 2020 lalu,”

Sore hari kemarin, tetangga dilaporkan melihat Aung San Suu Kyi berjalan-jalan di halaman rumah kediaman resmi di Naypyidaw.

“Terkadang dia (Suu Kyi) berjalan-jalan di halaman rumah, untuk memberitahu dia baik-baik saja,” tutur staf media NLD kepada AFP.

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU