> >

Sempat Tangani Skandal Seks Bill Clinton, Detektif Terkenal Jack Palladino Tewas Diserang Perampok

Kompas dunia | 3 Februari 2021, 06:00 WIB
Detektif swasta Jack Palladino. Foto diambil pada 12 Agustus 1982. (Sumber: Eric Luse / San Francisco Chronicle via AP)

SAN FRANSISCO, KOMPAS.TV – Jack Palladino, penyelidik swasta yang terkenal dengan gaya flamboyannya, meninggal dunia pada Senin (1/2) di usia 76 tahun. Palladino menderita cedera otak parah pada Kamis pekan lalu usai diserang dua orang perampok yang mencoba merebut kamera miliknya di luar kediamannya di distrik Haight-Ashbury, San Fransisco, Amerika Serikat (AS).

Palladino berupaya mempertahankan kameranya, namun terjatuh dan akibatnya, kepalanya terluka. Foto yang diambilnya sebelum para penyerangnya kabur digunakan polisi untuk melacak para pelaku. Keduanya tertangkap dan didakwa telah melakukan penyerangan menggunakan senjata mematikan dan kejahatan lainnya.

 “Ia pasti senang jika tahu bahwa berkat foto jepretannya, para pelaku berhasil ditangkap,” ujar Sandra Sutherland sang istri seperti dikutip dari Associated Press pada Selasa (2/2). Ia menambahkan bahwa selagi sang suami terkapar tak sadar di rumah sakit, ia berkata padanya, “Coba tebak, Jack, mereka berhasil menangkap para pelakunya, dan itu semua berkat kerjamu!”

Baca Juga: Seorang Pria Bersenjata Tembak 2 Detektif Polisi di AS

Dalam karir sebagai detektif swasta selama lebih dari 40 tahun, klien Palladino berkisar mulai dari presiden dan para pembisik perusahaan hingga selebritis dan petinggi Hollywood yang terlibat skandal. Terkadang, para pengedar narkoba pun jadi kliennya. Pahlawan atau bahkan penjahat di mata masyarakat, pernah menjadi kliennya.

Tangani Skandal Seks Mantan Presiden AS Bill Clinton

Palladino pernah dipekerjakan oleh tim kampanye kepresidenan Bill Clinton pada 1992 silam untuk membungkam para perempuan yang mengklaim telah berhubungan seks dengan sang calon presiden pada saat itu.

Ia juga menjadi penyelidik bagi keluarga seorang bocah 14 tahun yang berhasil memenangkan jutaan dolar AS sebagai hasil kesepakatan dari Michael Jackson seusai dituduh telah melecehkan sang bocah. Dalam kasus itu, Jackson sendiri tak pernah menuai dakwaan kejahatan.

Baca Juga: The Dissident, Film Dokumenter Pembunuhan Keji Jurnalis Jamal Kashoggi

Dua dari sejumlah klien terkemukanya adalah mantan petinggi perusahaan tembakau dan pembisik Jeffrey Wigand dan mantan petinggi perusahaan otomotif John DeLorean.

Dalam kasus Wigand, Palladino berhasil mengungkap kampanye yang sengaja digelar oleh Big Tobacco untuk mencoreng mantan petinggi Brown and Williamson Tobacco Corp. Tuduhan Palladino yang menyebut bahwa produk tembakau dibubuhi bahan kimia untuk membuatnya makin adiktif, kemudian menyebar ke publik. Palladino juga memerankan dirinya sendiri dalam “The Insider”, film di tahun 1999 yang mengangkat kasus tersebut.  

Pada kasus DeLorean, Palladino menemukan bahwa mantan petinggi General Motors itu telah dijebak oleh pihak berwenang. DeLorean didakwa telah menyelundupkan kokain senilai jutaan dolar AS sebagai upaya untuk menopang bisnis miliknya, DeLorean Motor Co. Berkat Palladino, DeLorean kemudian dibebaskan.

“Jack merupakan pilar komunitas hukum dan profesional. Ia percaya pada proses hukum dan hak Amandemen Pertama, terutama kebebasan bicara dan kebebasan pers,” ujar pengacara Palladino, Mel Honowitz dengan nada sedih usai mengonfirmasi kabar kematian Palladino.

Baca Juga: Sutradara Hendak Ungkap Pembunuh Ibunya Lewat Serial Film Dokumenter

Meski terkadang masih menerima sejumlah kasus, Palladino sebenarnya telah pensiun setahun lalu, kata sang istri. Palladino dan sang istri hendak pergi berlibur dan memperdalam fotografi yang menjadi hobi keduanya.

Pasangan Palladino dan Sutherland menikah pada 1977, di tahun yang sama saat mereka mendirikan Palladino & Sutherland Investigations.

Meski banyak orang yang bergelut di bidang penyelidikan memilih untuk tidak terlihat, tidak demikian dengan pasangan Palladino & Sutherland. Keduanya justru mengambil kasus-kasus yang mendapat sorotan luas, dan media kerap membandingkan mereka dengan Nick & Nora Charles, tim pasangan suami istri detektif dari kalangan atas yang bijak dan fiktif dalam film “The Thin Man” yang diangkat dari novel karya Dashiel Hammett.

Tangani Kasus Artis-artis Hollywood

Klien-klien Palladino mencakup hampir seluruh lapisan masyarakat, mulai dari kaum kulit hitam, para bandit dan kaum terhormat, hingga selebriti seperti Courtney Love, Robin Williams dan Kevin Costner. Pasangan detektif ini berhasil menemukan satu truk barang-barang curian peralatan bermusik milik band Grateful Dead. Palladino juga menghabiskan waktu bertahun-tahun menyelidiki bunuh diri massal yang melanda sekte Jonestown di Guyana.

Baca Juga: Armie Hammer Mundur dari Film 'Shotgun Wedding' Usai Skandal Seksnya Tersebar

Selebritis dunia seperti William dan Costner merupakan sasaran empuk bagi penggemar dan tabloid. Pada kasus Courtney Love, mantan istri vokalis Nirvana Kurt Cobain ini dituding berperan dalam kasus bunuh diri Cobain.

“Sayalah orang yang Anda telpon saat rumah kebakaran, tapi tidak ada api yang mengepul dari dapur,” ujar Palladino pada San Fransisco Examiner di tahun 1999. “Anda meminta saya untuk menangani api itu, untuk menyelamatkan Anda, untuk melakukan apapun yang diperlukan untuk menangani api itu – darimana asalnya, ke mana arahnya, apakah akan terjadi kebakaran lagi?”

Namun, sejumlah orang, termasuk para perempuan yang sempat mengajukan tuduhan terhadap Clinton, mengeluhkan bahwa Palladino terkadang mengancam dan melecehkan mereka, keluarga dan teman-teman mereka.

Meki menyadari bahwa ia tak takut mengajukan pertanyaan yang sulit, Palladino menyangkal telah keluar batas, baik secara etis maupun hukum.

Yang ia kejar adalah kebenaran, tegas Palladino, sembari menambahkan bahwa performanya lebih baik ketimbang para detektif swasta lainnya.

Baca Juga: Sosok Keith Raniere, Sang Pemimpin Sekte Seks NXIVM yang Divonis 120 Tahun Penjara

“Saya bukan individu yang tidak menonjolkan diri sendiri,” katanya. “Saya orang yang fokus dan arogan yang memegang standar tinggi bagi diri saya sendiri dan orang-orang di sekeliling saya.”

Sempat Ditahan Karena Menyamar

John Arthur Palladino lahir di Boston pada 9 Juli 1944 dari seorang tukang pipa.

Usai menamatkan kuliah bahasa Inggris di Universitas Cornell, ia belajar hukum di Universitas California, Berkeley dan lulus ujian pengacara negara bagian pada 1978. Tapi pada saat itu, Palladino telah menemukan bahwa hasratnya yang menjadi panggilannya adalah bidang penyelidikan.

Baca Juga: Kritik Cara Donald Trump Tangani Covid-19, Hillary Clinton: Kami Mampu Lebih Baik

Saat masih menjadi mahasiswa di tahun 1971, Palladino sempat ditahan di penjara Nassau County di New York sebagai bagian dari operasi penyamaran untuk mengungkap kejahatan yang merajalela di penjara-penjara kabupaten. Pada tahun 1974, keluarga pewaris surat kabar Patricia Hearst mempekerjakannya untuk membantu menyelidiki anggota Tentara Pembebasan Simbion, kelompok pemuda revolusioner yang telah menculiknya.

“Saya berencana menjadi seorang pengacara,” kata Palladino pada majalah People, menyebut masa-masa saat ia masih menjadi mahasiswa hukum. “Saat itu, saya tidak tahu bahwa bidang penyelidikan akan membuat yang lainnya jadi tampak membosankan dan tak menantang.”

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU