> >

Sempat Tangani Skandal Seks Bill Clinton, Detektif Terkenal Jack Palladino Tewas Diserang Perampok

Kompas dunia | 3 Februari 2021, 06:00 WIB
Detektif swasta Jack Palladino. Foto diambil pada 12 Agustus 1982. (Sumber: Eric Luse / San Francisco Chronicle via AP)

Meski banyak orang yang bergelut di bidang penyelidikan memilih untuk tidak terlihat, tidak demikian dengan pasangan Palladino & Sutherland. Keduanya justru mengambil kasus-kasus yang mendapat sorotan luas, dan media kerap membandingkan mereka dengan Nick & Nora Charles, tim pasangan suami istri detektif dari kalangan atas yang bijak dan fiktif dalam film “The Thin Man” yang diangkat dari novel karya Dashiel Hammett.

Tangani Kasus Artis-artis Hollywood

Klien-klien Palladino mencakup hampir seluruh lapisan masyarakat, mulai dari kaum kulit hitam, para bandit dan kaum terhormat, hingga selebriti seperti Courtney Love, Robin Williams dan Kevin Costner. Pasangan detektif ini berhasil menemukan satu truk barang-barang curian peralatan bermusik milik band Grateful Dead. Palladino juga menghabiskan waktu bertahun-tahun menyelidiki bunuh diri massal yang melanda sekte Jonestown di Guyana.

Baca Juga: Armie Hammer Mundur dari Film 'Shotgun Wedding' Usai Skandal Seksnya Tersebar

Selebritis dunia seperti William dan Costner merupakan sasaran empuk bagi penggemar dan tabloid. Pada kasus Courtney Love, mantan istri vokalis Nirvana Kurt Cobain ini dituding berperan dalam kasus bunuh diri Cobain.

“Sayalah orang yang Anda telpon saat rumah kebakaran, tapi tidak ada api yang mengepul dari dapur,” ujar Palladino pada San Fransisco Examiner di tahun 1999. “Anda meminta saya untuk menangani api itu, untuk menyelamatkan Anda, untuk melakukan apapun yang diperlukan untuk menangani api itu – darimana asalnya, ke mana arahnya, apakah akan terjadi kebakaran lagi?”

Namun, sejumlah orang, termasuk para perempuan yang sempat mengajukan tuduhan terhadap Clinton, mengeluhkan bahwa Palladino terkadang mengancam dan melecehkan mereka, keluarga dan teman-teman mereka.

Meki menyadari bahwa ia tak takut mengajukan pertanyaan yang sulit, Palladino menyangkal telah keluar batas, baik secara etis maupun hukum.

Yang ia kejar adalah kebenaran, tegas Palladino, sembari menambahkan bahwa performanya lebih baik ketimbang para detektif swasta lainnya.

Baca Juga: Sosok Keith Raniere, Sang Pemimpin Sekte Seks NXIVM yang Divonis 120 Tahun Penjara

“Saya bukan individu yang tidak menonjolkan diri sendiri,” katanya. “Saya orang yang fokus dan arogan yang memegang standar tinggi bagi diri saya sendiri dan orang-orang di sekeliling saya.”

Sempat Ditahan Karena Menyamar

John Arthur Palladino lahir di Boston pada 9 Juli 1944 dari seorang tukang pipa.

Usai menamatkan kuliah bahasa Inggris di Universitas Cornell, ia belajar hukum di Universitas California, Berkeley dan lulus ujian pengacara negara bagian pada 1978. Tapi pada saat itu, Palladino telah menemukan bahwa hasratnya yang menjadi panggilannya adalah bidang penyelidikan.

Baca Juga: Kritik Cara Donald Trump Tangani Covid-19, Hillary Clinton: Kami Mampu Lebih Baik

Saat masih menjadi mahasiswa di tahun 1971, Palladino sempat ditahan di penjara Nassau County di New York sebagai bagian dari operasi penyamaran untuk mengungkap kejahatan yang merajalela di penjara-penjara kabupaten. Pada tahun 1974, keluarga pewaris surat kabar Patricia Hearst mempekerjakannya untuk membantu menyelidiki anggota Tentara Pembebasan Simbion, kelompok pemuda revolusioner yang telah menculiknya.

“Saya berencana menjadi seorang pengacara,” kata Palladino pada majalah People, menyebut masa-masa saat ia masih menjadi mahasiswa hukum. “Saat itu, saya tidak tahu bahwa bidang penyelidikan akan membuat yang lainnya jadi tampak membosankan dan tak menantang.”

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU